SUKABUMIUPDATE.com - Pemilik akun Facebook Roman Tis (Romantis) yang disebut oleh akun Nha Dirgaramdhani Hakim, memberikan penjelasan serta klarifikasi atas keluhan yang diunggah Nha melalui postingannya yang merasa kecewa dengan pelayanan jasa travel yang diberikan Roman.
Dikonfirmasi oleh sukabumiupdate.com, Roman yang berprofesi sebagai sopir travel itu membenarkan bahwa dirinya yang pertama menemukan informasi bahwa Nha membutuhkan transportasi dari Jampang ke Bandung dan ia juga yang mengirim pesan kepada Nha lalu menawarkan jasa tumpangan (travel) kepada Nha.
"Jadi awalnya, saya memang berencana mau ke Sukabumi lalu ke Cilegon dan ikut nebeng sama teman saya namanya Iit (sesama sopir travel). Ketika sampai di lokasi mobil Iit berada (di bengkel), Iit sempat bertanya kepada saya, ada orderan gak? Saya waktu itu jawab, gak ada, lalu pas ngecek Facebook ada postingan si teteh itu (Nha) lagi butuh tumpangan ke Bandung, saya coba tawarin ke si teteh itu, deal di harga Rp 250 ribu dan tujuannya ke Bandung. Saya berikan orderan itu ke Iit dan dia menyanggupi," jelas Roman kepada sukabumiupdate.com, Selasa (1/3/2022).
Roman menjelaskan, setelah Iit menyanggupi orderan tersebut, akhirnya Roman mengkonfirmasi kembali kepada Nha perihal orderan tersebut dan mereka janjian menjemput penumpang (adiknya Nha) di sekitaran Tamanjaya, Ciemas.
"Waktu itu ada saya dan Iit juga menjemput penumpang itu (adiknya Nha). Saya pun berangkat dengan mereka. Nah di sini ada miss komunikasi, jadi si teteh itu (Nha) nganggapnya saya yang nganterin adiknya ke Bandung, padahal bukan saya, saya cuman menawarkan jasa tumpangan ke si teteh, orderan itu saya berikan ke Iit dan dia menyanggupi mau nganterin penumpang ke Bandung dengan harga Rp 250 ribu tadi," kata Roman.
Baca Juga :
Menurut Roman, Iit memang berencana akan membawa dua mobil ke Sukabumi. Mobil yang satu membawa Roman, Iit dan adiknya Nha, sedangkan mobil satunya lagi berlokasi di Kalibunder. Roman berkata, menurut keterangan Iit, mobil kedua itu akan dibawa ke sebuah showroom di Sukabumi.
"Mobil yang mau dibawa showroom itu posisinya di Kalibunder, sopirnya ijal," kata Roman.
Lanjut Roman, mereka pun melanjutkan perjalanan dan sempat berhenti di Bojonglopang. Di sana, sisa penumpang yang berada di mobil pertama dipindahkan ke mobil kedua yang dikemudikan Ijal dengan tujuan ke showroom, termasuk salah satu penumpang yang dipindahkan itu adiknya Nha.
"ketika Ijal membawa mobil ke Sukabumi, dia sempet telepon saya, ini gimana gak ada orderan lagi ke Sukabumi? Kata saya gak ada lagi, paling itu sisanya yang mau ke Bandung, soalnya Iit sudah menerima order itu," papar Roman.
Ijal pun kebingungan karena ia tidak mengetahui apa-apa dan hanya mengantarkan mobil tersebut sekaligus mengantarkan sisa penumpang yang menurutnya hanya sampai Sukabumi saja.
Roman menjelaskan, Ijal akhirnya mengantarkan adiknya Nha ke terminal Sukabumi dan telah menjelaskan kepada penumpangnya itu (adiknya Nha) bahwa ia hanya ditugaskan untuk mengantarkan mobil tersebut ke showroom.
"Jadi sebenarnya anak itu (adiknya Nha) tidak ditelantarkan, Ijal bahkan sempat nungguin anak itu di terminal Sukabumi, karena kata anak itu mau ada yang jemput. Setelah beberapa lama tidak ada yang menjemput, anak itu minta ke Ijal buat nganterin ke Cianjur karena katanya ada yang bakal jemput di Cianjur, Ijal pun nganterin anak itu ke Cianjur, sesampainya di Cianjur juga Ijal masih nungguin anak itu," bebernya.
Lanjut Roman, adiknya Nha pada saat itu mengizinkan Ijal untuk kembali ke Sukabumi dan akhirnya Ijal meninggal adiknya Nha di Cianjur.
"Ijal balik ke Sukabumi setelah anak itu (adiknya Nha) bilang ke Ijal, tidak apa-apa sudah sampai sini aja mang, nanti ada yang jemput. Alhasil Ijal balik lagi ke Sukabumi untuk melanjutkan tujuan awalnya mengantarkan mobil tersebut ke showroom," terang Roman.
Roman menuturkan, Nha sempat menelepon dirinya dan meminta tanggung jawab perihal kejadian tersebut. Roman sempat memberikan penjelasan kepada Nha, namun ia mengalami masalah sinyal sehingga ia belum sempat memberikan alasan jelas kepada Nha mengenai apa yang terjadi.
"Si teteh kukulutus (marah-marah), saya kan posisinya lagi di Cilegon, jadi ikut numpang sama Iit itu dari Jampang ke Sukabumi terus lanjut ke Cilegon. Pas di Cilegon mau menjelaskan ke si teteh itu, sinyal nya jelek jadi gak tuntas, akhirnya miskomunikasi. Saya juga pas nemu sinyal udah rame postingan si teteh itu di Facebook," ungkapnya.
Roman menambahkan, sampai saat ini dirinya masih berusaha menghubungi dan mencari keberadaan Iit yang tiba-tiba menghilang dan sulit untuk dikonfirmasi.
"Saya masih berusaha minta penjelasan ke Iit tentang ini, karena dia awalnya sudah menyanggupi, saya kontak dia gak diangkat, ini juga lagi koordinasi sama sopir lainnya cari dia. Dia gak tanggung jawab," pungkasnya.