SUKABUMIUPDATE.com - Seorang bocah laki-laki berusia sembilan tahun diduga menjadi korban penganiayaan ibunya sendiri di Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi. Ini terungkap dari unggahan video yang direkam tetangga keluarga anak tersebut.
Dalam video berdurasi 27 detik, tampak anak itu mengalami luka memar di wajah dan memakai kain putih di kapalanya. Warga yang mengunggah video ini memberi narasi "Tetangga belakang rumah, di aniyaya sm orang tua nya terus lari ke warung kasian bgt ga tega liatnya, katanya di tendang sm ibunya dipukulin semuanya."
Ditemui sukabumiupdate.com pada Ahad, 6 Februari 2022, pengunggah video tersebut, AT (20 tahun), menyebut video itu diambil pada Sabtu, 5 Februari 2022, sekira pukul 17.00 WIB. "Kejadiannya kemarin. Tiba-tiba tiga bocah berlarian ke warung minta pertolongan ke warga," katanya.
AT mengatakan ketiga bocah laki-laki itu adalah anak dari keluarga yang baru beberapa bulan mengontrak rumah di wilayah tersebut. Tidak ada yang tahu dengan pasti dari mana keluarga ini berasal. "Ibunya jarang keluar, ayahnya jualan tahu krispi keliling," ucap AT.
"Menurut pengakuan anak yang berusia sembilan tahun, dia luka memar di wajahnya lantaran dipukul ibu kandungnya sendiri," imbuh AT. Dari informasi yang dihimpun, pasangan tersebut memiliki empat anak, namun hanya tiga yang tinggal bersama mereka. Sedangkan anak pertamanya tinggal dengan sang nenek di Warungkiara.
"Luka parah anak yang kedua, memar dekat mata dan benjol di kepala belakang. Kemudian anak yang ketiga mengalami benjolan di kepala. Kalau anak yang paling kecil tidak ada tanda-tanda luka," ungkap AT menjelaskan kondisi ketiga kakak beradik itu.
Kekinian, dua anak yang mengalami luka telah dibawa ayahnya ke rumah nenek di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Sementara anak paling kecil masih tinggal di Lembursitu. "Katanya ibunya tidak berani memukul anaknya yang paling kecil," kata AT. "Polisi sudah datang ke rumah kontrakannya."
Dikonfirmasi, Kepala Kepolisian Sektor Lembursitu Ajun Komisaris Polisi Dedi Suryadi membenarkan dugaan penganiayaan tersebut. Ia pun mengatakan pihaknya sudah mendatangi rumah kontrakan keluarga yang bersangkutan dan melapor ke pimpinan. "Kami imbau masyarakat menjaga anak supaya tidak terulang," singkat dia.