SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi memiliki daerah sentra perajin gula aren yang produktif salah satunya di Kampung Babakan, Desa Hegarmulya, Kecamatan Cidadap.
Pengolahan gula aren yang dilakukan para perajin di Kampung Babakan dilakukan secara tradisional. "Dalam sehari itu kita bisa mencapai 9 kg gula aren yang kami hasilkan,” ujar Agung, salah seorang perajin kepada sukabumiupdate.com, Jumat (2/2/2022).
Baca Juga :
Agung menyatakan, hal yang pertama dilakukan dalam produksi yaitu menyadap nira dari pohon aren yang dilakukan pada sore. Air nira yang disebut oleh warga sekitar Peeut itu ditampung dalam bambu. Air nira itu akan diambil pada saat pagi dan proses pengolahan pun berlangsung.
Nira tersebut lantas dimasak dalam kuali di tungku api hingga mengental dan dalam kondisi masih panas, gula aren kemudian dicetak. Proses ini berlangsung dari pagi hingga Dzuhur.
Setelah jadi, gula aren yang sudah dicetak itu kemudian akan diambil oleh pengepul untuk dijual ke pasar. “Dibanderol dengan harga Rp 12.000 per kg biasa kita jual hasil olahan kami kepada pengepul,” ujar Agung.
Sementara itu, Dadih, pengepul gula aren menyatakan di Kampung Babakan terdapat hingga 5 perajin gula aren rumahan. Mereka, kata Dadih mampu memproduksi 7 kg hingga 9 kg gula aren. Bahkan pada musim hujan para perajin mampu membuat lebih dari itu perharinya. Sebab produksi air nira meningkat di musim hujan.
“Selain bertani memang masyarakat di sini bergantung pada mata pencaharian membuat gula hasil mereka sendiri,” ujar dadih.
Reporter: CRP 1