SUKABUMIUPDATE.com - Sekolah SD dan SMP di Kabupaten Sukabumi saat ini dalam tahap persiapan menjelang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.
Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Disdik Kabupaten Sukabumi, Ateng Trisnadi menjelaskan pelaksanaan PTM 100 persen pada tingkat SD dan SMP di rencanakan akan di mulai tanggal 24 Januari 2022. “Untuk saat ini kita masih belum memulai PTM 100 persen di tingkat SD dan SMP, dan masih 50 persen untuk persiapan selama seminggu ini,” ujar Ateng kepada sukabumiupdate.com, Selasa (18/1/2022).
Menurut dia, di surat edaran soal PTM tertera poin menjaga jarak dan hal itu yang masih Disdik kaji. “Untuk poin tersebut jika dilaksanakan PTM 100 persen memang sedikit harus di pertimbangkan dan memang jika sudah memenuhi persyaratan kita laksanakan," ujarnya.
Sementara itu, PTM 100 persen untuk tingkat SMA sederajat sudah mulai dilaksanakan. Seperti SMK Dwi Warna Kabupaten Sukabumi yang melaksanakan PTM 100 persen sejak Senin (17/1/2022) lalu
Kepala Sekolah SMK Dwi Warna Syamsul Azwar menuturkan PTM 100 persen tersebut langsung diberlakukan setelah mendapat surat edaran dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jabar.
Awalnya, Syamsul menginformasikan kepada para guru dan murid-murid bahwa sekolah masih masih melaksanakan PTM 50 persen. Tapi, pada Minggu dini hari ada surat edaran yang dikirimkan di grup whatsapp kepala sekolah bahwa sudah boleh 100 persen.
“Besoknya langsung saya laksanakan, tapi tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat,” ujarnya, Selasa (18/1/2022).
Syamsul menjelaskan bahwa pelaksanaan PTM 100 persen di sekolahnya ditunjang dengan beberapa prosedur dan fasilitas protokol kesehatan yang memadai seperti melakukan pengecekan suhu pada siswa sebelum memasuki area sekolah dan disediakannya tempat mencuci tangan di setiap kelas.
“Kita selalu sedia masker buat anak-anak yang tak bawa masker, terus sebelum masuk selalu di cek suhu, kita juga sediakan tempat cuci tangan total ada 16 di setiap kelas, wc bersih juga kita sediakan sebanyak 26 wc di atas dan dibawah,” jelasnya.
Beda halnya dengan SMAN 1 Warungkiara yang baru melaksanakan PTM 100 persen pada hari Rabu (19/1/2022).
Wakasek Sarana Prasarana SMAN 1 Warungkiara Mulyada menuturkan bahwa pelaksanaan PTM 100 persen tersebut harus dipersiapkan secara ketat.
“Sebenarnya tenaga pengajar, guru-guru, maupun para murid sudah siap, kita tinggal menunggu perintah dan ketika sekarang dapat instruksi boleh PTM 100 persen ya kita sudah siap segala-galanya. Untuk prokes juga sudah siap, yang belum dipersiapkan hanya jadwal pembelajaran saja perubahan dari PJJ ke PTM mungkin itu," ujarnya, Selasa (18/1/2022).
Skema pembelajaran yang dilakukan dalam merealisasikan PTM 100 persen di kedua sekolah ini tak jauh berbeda. Terlebih dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang hanya boleh dilakukan selama 6 jam
Menurut Syamsul Azwar, pelaksanaan KBM selama 6 jam ini dapat disiasati dengan memotong durasi belajar, yang tadinya 45 menit menjadi hanya 25 menit di setiap mata pelajaran.
“Di surat KCD tertera kalau kegiatan belajar mengajar cuma 6 jam, ya kita potong jam belajar yang tadinya 45 menit sekarang jadi 25 menit satu pelajaran. Yang menjadi kendala, pada KBM ya mungkin kelas penuh, meski begitu tetap para siswa diharuskan menggunakan masker,” kata dia.
Reporter: CRP 3