SUKABUMIUPDATE.com - Pihak keluarga berharap Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Nuryati, bisa segera dipulangkan ke Indonesia. Nurhayati, TKW asal Desa Mekartani, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi itu sempat hilang dan kini berada di Damman, Arab Saudi dalam kondisi lebih banyak diam.
Sebelumnya kabar mengenai kondisi TKW itu disebar akun Facebook Mitra Lemmon. Netizen tersebut menyebar kabar dengan tujuan diketahui kerabat atau keluarganya. Usaha netizen itu berhasil, karena ada pihak keluarga yang merespons.
Baca Juga :
Ibu Nurhayati, Edoh menuturkan, sudah menelepon orang yang mengurus TKW tersebut. Edoh membenarkan kalau anaknya itu hanya diam saja. "Tadi juga sempat nelpon ke Arab, namun Nuryati tidak bisa ditanya, diam tidak bicara," tutur Edoh kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (15/1/2022).
Edoh menyatakan, belum tahu penyebab perubahan yang dialami anaknya itu. Sebab ketika berangkat dalam keadaan sehat. "Dia bekerja di Arab Saudi, sudah hampir 2 tahun, saat berangkat kondisinya sehat,” jelasnya.
Selama 2 tahun itu, Edoh menyatakan hanya pernah sekali berkomunikasi dengan Nurhayati. Sebab Nurhayati lebih banyak berkomunikasi suami di Kampung Cibeber, Desa Cikarang, Kecamatan Cidolog. “Tapi menurut suaminya tidak ada komunikasi selama 2 bulan terakhir," terangnya.
Edoh menyatakan, orang yang mengurus di Dammam memperlihatkan ada luka di bagian kaki Nurhayati.
Dengan kejadian ini, pihak keluarga berharap Nurhayati segera dipulangkan. “Besok katanya mau dibawa ke kedutaan," pungkasnya.
Sementara itu, suami Nurhayati, Sunandar (30 tahun) membenarkan kalau istrinya terakhir kontak di bulan 11 tahun 2021. Menurut dia, kondisi istrinya itu seperti orang hilang ingatan.
Sunandar menyatakan, istrinya berangkat menjadi TKW lewat jalur resmi pada bulan 11 tahun 2019. “Kontrak [kerjanya] 2 tahun, sekarang ini sudah terhitung 2 tahun pas,” ujarnya.
Sebelumnya, Sunandar terus berupaya meminta kejelasan kepada pihak sponsor saat istrinya hilang kontak. Hingga ada kabar bahwa istrinya itu menjadi pendiam dan kini berada di Dammam.
Sunandar berharap pemerintah atau lembaga lainnya dapat memulangkan istrinya itu.