SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kabupaten Sukabumi memprotes program pemerintah berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) karena dianggap tak tepat sasaran.
Protes datang dari Pajampangan, daerah di selatan Kabupaten Sukabumi. Sebab warga yang dinilai mampu mendapatkan bantuan tersebut. Sedangkan warga yang tidak mampu justru tidak mendapatkan BPNT.
Keadaan tersebut dirasakan Bah Gojal (82 tahun) warga Kampung Puncaklame RT 07/02, Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud.
Dia yang tinggal bersama istrinya di rumah tidak layak huni berukuran 4 meter X 6 meter, hidup dengan mengandalkan pemberian dari adik kandungnya.
Gojal mengaku tidak pernah menerima BPNT dan bantuan berupa beras dari pemerintah. “Cuma punya KIS saja, kalau istri tidak punya apa - apa," kata Gojal kepada sukabumiupdate.com, Kamis (11/11/2021).
Untuk kebutuhan sehari-hari, Gojal mengandalkan pemberian orang lain serta adik kandung. Karena sudah tua dan tak bisa lagi bekerja yang berat, Gojal pun tak mampu memperbaiki rumahnya.
"Rumah yang ditempati pun sudah reyod, kadang kalau hujan turun, cari tempat yang aman, yang tidak kena air hujan," ungkapnya.
Senada dengan Uwoh (58 tahun) warga Kampung Nangkawangi RT 04/06 Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap. Uwoh pun bernasib sama seperti Gojal, orang tidak namun tidak mendapatkan BPNT.
"Tidak pernah merasakan bantuan dari pemerintah, termasuk BPNT," katanya kepada sukabumiupdate.com.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Uwoh mengandalkan pemberian dari anaknya yang ekonominya pas-pasan.
“Dulu masih kuat untuk bekerja kuli serabutan, namun kondisi saat ini sudah tidak mampu untuk kerja,” ujarnya.
Dia pun heran karena tidak mendapatkan BPNT. "Mengapa yang mampu, yang masih kerja selalu kebagian bantuan dari pemerintah, namun yang sudah tidak kuat, tak mendapatkan bantuan," tuturnya.
Sementara itu, aktivis Kecamatan Surade A. Soleh berharap Dinas Sosial atau Kemensos, terjun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi yang sebenarnya, terkait BPNT atau masalah sosial lainnya di wilayah Pajampangan.
"Hampir disetiap kecamatan penyaluran BPNT tidak tepat sasaran. Jangan hanya BPNT dijadikan bancakan para oknum, tapi masalah penerimanya yang tidak tepat sasaran dibiarkan saja," terangnya.
Menanggapi hal itu, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tegalbuleud Yudiansyah mengatakan program BPNT untuk Gojal masih dalam proses.
"Menurut informasi akhir tahun ini ada pendistribusian kartu [ATM untuk penarikan BPNT] tapi belum pasti jadwalnya kapan," jelasnya.
Terpisah, Plt Camat Ciracap Burhanudin mengatakan sesuai petunjuk dari Dinas Sosial (Dinsos), bagi orang mampu yang menerima BNPT sudah diusulkan dalam sistem untuk dihapus. Kemudian masukan data orang yang tidak mampu sebagai penerima program BPNT.
Tugas memasukan data penerima BPNT itu dilakukan, oleh petugas Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) desa. "Kami akan segera mengecek dan minta data kepada Puskesos, penghapusan dan pengusulannya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Linjamsos Keluarga Dinsos Kabupaten Sukabumi, Iwan Trianto mengatakan sudah sejak jauh Dinsos menginstruksikan kepada pihak desa, untuk melakukan verifikasi dan validasi (Verval) penerima BNPT.
Apabila dari hasil verval itu diketahui adanya orang yang tidak layak menerima BNPT maka bisa diusulkan penghapusan dan hal itu dilakukan oleh pihak desa. "Di Musdeskan kembali, buatkan berita acara terus diupdate di aplikasi SIKS - NG," jelasnya.