SUKABUMIUPDATE.com - Beredar sebuah video yang merekam aksi nekat dua orang emak-emak melintasi jembatan gantung atau rawayan yang berada di aliran Sungai Cebek, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Rawayan ini mengalami kerusakan akibat diterjang banjir pada awal pekan lalu. Ini merupakan akses penyeberangan penghubung antara Kampung Citangkil Desa Buniasih dengan Kampung Cebek Desa Sumberjaya.
Baca Juga :
Dari video yang beredar menunjukan warga yang melintasi rawayan sepanjang 15 meter itu harus bertaruh keselamatan akibat rangkaian material jembatan tak lagi simetris, bahkan cenderung miring dan bergoyang saat dilintasi.
Padahal sebelumnya, rawayan tersebut dapat dilintasi oleh kendaraan roda dua. Namun setelah mengalami kerusakan pascabencana banjir pada 25 Oktober silam, rawayan di Sungai Cebek ini terlihat tak lagi kokoh untuk dilalui.
Masih di Desa Buniasih. Kerusakan juga terjadi pada jembatan kayu yang berada di aliran Sungai Cipalabuan. Rawayan ini menghubungkan empat perkampungan yakni Kampung Ciawilega, Kampung Citangkil, Kampung Kiara dan Kampung Cijambu.
Pascabencana banjir, jembatan kayu sepanjang 12 meter tersebut tak dapat dilalui karena mengalami kerusakan. Akibatnya aktifitas warga sempat terhenti.
Terlebih lagi kalangan anak-anak pelajar dari empat perkampungan terpaksa meliburkan diri karena tak bisa menyeberangi aliran Sungai Cipalabuan.
Namun belakangan ini warga sudah beraktifitas kembali. Mereka terpaksa menggunakan jembatan kayu itu untuk menunjang aktifitas harian.
Menurut Kepala Desa Buniasih, Badrudin, rawayan yang berada di Sungai Cipalabuan maupun rawayan di Sungai Cebek hingga kini belum mendapatkan perbaikan. Meski demikian sarana penyeberangan tersebut masih tetap digunakan warga.
"Untuk kerusakan pada rawayan di Cipalabuan, tidak menyebabkan aktifitas warga maupun anak sekolah terganggu karena jembatan tersebut rusaknya tidak terlalu parah dan masih bisa dilalui," ungkap Badrudin.