SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pengusaha mendapatkan panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai Bupati Sukabumi Marwan Hamami. Ia meminta pengusaha tersebut mengirimkan uang sebesar Rp375 juta untuk kepentingan pengalokasian anggaran di Kemendagri.
Untuk memuluskan aksinya, pelaku menggunakan foto Bupati Marwan Hamami sebagai profil pada nomor telepon yang digunakannya.
Berdasarkan rekaman percakapan pada sambungan telepon antara pengusaha dengan pihak yang mengaku sebagai Marwan Hamami diketahui bahwa uang sebesar Rp375 juta itu harus dikirimkan ke dalam dua rekening bank berbeda.
"Sesuai komitmen dengan Kemendagri, aturan ini untuk menjaga nama baik saya dan begitu juga sebaliknya, walaupun statusnya sebagai pinjaman sementara. Berhubung angkanya diatas Rp200 juta, konfirmasi yang saya terima dari kemendagri ada dua rekening yang dituju," ungkap pria yang mencatut nama Bupati Sukabumi Marwan Hamami ini.
"Setiap anggaran masuk diatas Rp200 juta itu kena audit, karena angkanya Rp375 juta, dibagi ke dua rekening yang dikonfirmasikan ke saya untuk proses pengirimannya. Satu rekening kirim Rp190 juta dan satu lagi kirim Rp185 juta," sambungnya.
Setelah itu, pria mengaku Marwan Hamami itupun mengirimkan dua nomor rekening yang harus dituju oleh pengusaha untuk proses pengiriman uangnya.
Dalam percakapan itu juga terungkap bahwa orang yang mengaku sebagai Marwan hamami ini berjanji akan mengembalikan uang pengusaha tersebut pada Jumat mendatang.
Sementara itu Kepala Bidang Komunikasi Publik Dinskominsan Kabupaten Sukabumi, Herdy Somantri memeastikan bahwa nomor telepon yang digunakan oleh pelaku, bukanlah nomor telepon milik Bupati Sukabumi Marwan Hamami.
"Itu nomornya aja bukan nomor pak bupati, dan dalam percakapan itu ada nomor rekening atas nama seseorang jadi tinggal lacak identitasnya dan laporkan saja kepada pihak yang berwajib. Karena itu mencemarkan nama baik pak bupati," tegas pria yang karib disapa Bima saat dikonfirmasi Sukabumiupdate.com, Rabu (27/10/2021).