SUKABUMIUPDATE.com - Empat lokal ruangan yang berada dalam bangunan lokal SMPN 1 Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dibiarkan kosong selama bertahun-tahun.
Kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan satu ruangan diantaranya malah berubah fungsi menjadi gudang tempat penyimpanan barang-barang sekolah.
Keempat lokal bangunan kosong itu terdiri dari dua ruang kelas, satu ruang guru dan satu ruangan Tata Usaha atau TU.
Dikosongkannya empat ruangan tersebut bukan karena ketersediaan ruang belajar yang berlebih, tetapi akibat faktor kerusakan pada keempat bangunan kelas tersebut.
Dalihnya demi keselamatan siswa maupun guru, empat ruang kelas itu akhirnya terpaksa dikosongkan. Perlu diakui, kondisi bangunan tersebut terbilang rusak berat sehingga tidak lagi layak untuk digunakan.
Dandan Arwarawan, salah seorang aktifis pemuda Kalibunder, menuturkan sebelumnya SMPN 1 Kalibunder merupakan sekolah induk berstatus sebagai SMP PGRI.
Baca Juga :
Status sebagai sekolah negeri nampaknya tidak mempengaruhi kualitas bangunan maupun fasilitas sekolah yang ada di SMPN 1 Kalibunder.
"Disana ada 4 ruang kelas yang sudah tak bisa dipakai karena rusak berat. Padahal seluruh ruang tersebut bisa direnovasi sehingga dapat difungsikan kembali. Seharusnya jangan dibiarkan tambah rusak atau menunggu ambruk," tegasnya.
Sementara itu Kepala SMPN 1 Kalibunder, Dedi Heryadi mengakui bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi 4 ruangan yang sudah dikosongkan akibat mengalami kerusakan sejak 5 tahun terakhir.
"Ruang tersebut dulu dipakai kelas 7, saat ini mereka belajar di ruang kelas baru dan di perpustakaan. Karena untuk menjaga keselamatan, takutnya ruangan mengalami ambruk lantaran kondisi atap, kusen, pintu dan gentingnya sudah lapuk," katanya kepada Sukabumiupdate.com.
Saat ini jumlah siswa SMPN 1 Kalibunder mencapai 280 orang. Selain pelajar sekolah ini memiliki tenaga pengajar sebanyak 13 orang, dua diantaranya berstatus PNS dan satu P3K.
"Memang SMPN 1 Kalibunder merupakan sekolah induk akan tetapi fasilitas belum lengkap, tidak ada laboratorium komputer dan juga bahasa," jelas Dedi.