SUKABUMIUPDATE.com - Berdasarkan catatan Sistem Informasi Elektronik Data Bencana atau SiEdan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Sukabumi hingga triwulan ketiga 2021 (Januari - September), mencatat 130 kejadian bencana di wilayah administrasi Kota Sukabumi.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami mengatakan angka tersebut naik dari agregasi sebelumnya 118 kali kejadian yang tersebar di tujuh kecamatan. Ratusan bencana itu pun ditaksir berdampak pada area seluas 52,24 hektare dengan kerugian Rp 5.298.662.500.
"Kerugian itu naik dari Rp 5.128.662.500 dari agregasi sebelumnya. Tercatat pula sekira 45 bangunan rusak dan 95 jiwa dilaporkan terdampak, di antaranya dua jiwa meninggal dunia," kata Zulkarnain, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Baca Juga :
Adapun list frekuensi kasus kejadiaan dan sebaran kerugian luas terdampak di tujuh kecamatan yang terverifikasi. Rinciannya, angin puting beliung dua kali dengan luas area terdampak 71 meter persegi, banjir 21 kali luas area terdampak 512,967 meter persegi, cuaca ekstrem 53 kali luas area terdampak 3.119 meter persegi, kebakaran 21 kali luas area terdampak 2.072 meter persegi, tanah longsor 31 kali luas area terdampak 1.562 meter persegi, dan gempa dua kali.
Sementara sebaran nilai kerugian meliputi Kecamatan Baros Rp 125.900.000; Lembursitu Rp 309.050.000; Cibeureum Rp 158.750.000; Citamiang Rp 281.975.000, Warudoyong Rp 2.538.500.000; Gunungpuyuh Rp 577.212.500; dan Cikole Rp 1.306.775.000.
"Wilayah Baros tujuh kali, Lembursitu 24, Cibeureum sembilan, Citamiang 12, Warudoyong 21, Gunungpuyuh 31, Cikole 24, dan dua kali bencana tercatat untuk semua kecamatan yaitu gempa bumi," kata Zulkarnain.