SUKABUMIUPDATE.com - Keluarga korban mengungkapkan fakta baru pemicu bentrok ormas di Gekbrong Cianjur Jawa Barat. Endang (49 tahun) anggota Pemuda Pancasila, dimakamkan di Kampung Cikadu RT 01/09, Desa Sukalarang, Kecamatan Sukalarang hari ini Senin (27/9/2021).
Endang meninggal dunia Minggu petang kemarin, dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi tubuh penuh luka. Penyidik kepolisian meminta izin untuk proses otopsi yang baru selesai hari ini, sekitar pukul 14.04 WIB jenazah endang tiba di rumah duka.
Tangis keluarga tak terbendung saat jenazah yang sempat disemayamkan di rumah duka sebelum dibawa ke tempat pemakaman umum kampung Cikadu. Sepupu korban, Torik Sopiandi (70 tahun) mengatakan, keluarga sepenuhnya menyerahkan persoalan ini kepada pihak yang berwajib.
"Sepenuhnya kita serahkan kepada penegak hukum. Kita percaya, kepolisian akan profesional melaksanakan tugasnya," kata Torik kepada awak media.
Baca Juga :
Torik kemudian mencerita fakta terbaru terkait kematian Endang, yang kemudian memicu kerusuhan, pembakaran posko ormas BPPKB di Gekbrong oleh anggota Pemuda Pancasila. Menurut Torik, peristiwa ini diawali dari aksi pelaku yang menabrak korban.
'Jadi ditabrak dulu, sepupu saya ini langsung dibacok-bacok kepala dan badannya. Itu yang menjadi permasalahan. Sepengetahuan saya yang menabraknya menggunakan mobil Nissan Terano hitam," tuturnya.
Torik menambahkan, sebelumnya terjadi bentrokan di sekitaran Indomaret Sukalarang. Antara pemuda mabuk. Persoalannya sudah ditengahi selesai serta damai.
"Kemarin datang lagi ada yang mencari sepupu saya. Terjadi bentrok dengan anak-anak ormas tersebut," jelasnya.
Dari sana almarhum mendatangi posko ormas tersebut di Gekbrong untuk menyelesaikan perselisihan. "Jadi dia kesana karena ada yang mencari. Maksudnya mau menjelaskan bahwa perselisihan sebelumnya sudah diselesaikan. Namun ternyata malah dihantam dengan ditabrak dari belakang hingga di bacok-bacok," jelasnya.
Keluarga berharap kepolisian mengusut kasus tersebut sampai tuntas sesuai dengan hukum yang berlaku. "Itu harus betul-betul ditegakan. Apa yang terjadi mulai dari Sukalarang sama pos yang ada di Gekbrong, nah itu yang harus diangkat ke permukaan. Kita meminta bantuan dari pada teman-teman jurnalis agar bisa membantu untuk meluruskan masalah ini," pungkasnya.
Baca Juga :
Sementara, Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dr Nurul Aida Fathia menjelaskan, sejumlah luka ditemukan di tubuh korban. Dari kepala, wajah dan punggung.
"Tetapi ada beberapa juga luka yang lain, seperti luka kecil. Jenis luka terbuka dan ada luka memar serta ada juga luka lecet yang diakibatkan oleh benda tumpul," katanya.
Apabila dilihat dari beberapa luka terbuka maupun luka memar yang terdapat pada tubuh korban. "Luka terbuka di bagian kepala dan luka-luka terbuka yang lainnya bisa menyebabkan kematian," jelasnya.