SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Perindustrian Dan Energi Sumber Daya Mineral atau DPESDM Kabupaten Sukabumi, Aam Amar Halim, coba menjawab protes mahasiswa soal proyek energi panas bumi di Cikakak dan Cisolok. Sebelumnya Forum Mahasiswa Peduli Lingkungan Sukabumi mempersoalkan proyek nasional yang digarap Kementerian ESDM tersebut.
Pria yang akrab disapa Aam ini menegaskan bahwa pengeboran di Cikakak oleh Badan Geologi melalui Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi pada Kementerian ESDM itu panas bumi bukan gas. Dalam audiensi di aula Setda Kabupaten Sukabumi, Rabu (15/9/2021), mahasiswa mempertanyakan tiga hal yakni ketidaksesuaian dengan RTRW atau tata ruang, dibangun di atas Taman Nasional dan tidak memiliki AMDAL.
"Jadi itu bukan gas, yang ada itu panas bumi. Itu bukan PLTG tapi panas Bumi," ujar Aam.
Menurut Aam semua pertanyaan mahasiswa di forum tersebut sudah terjawab. Adapun soal RTRW atau tata ruang juga menurutnya sudah sesuai, karena selaras dengan aturan yaitu Perda Kabupaten Sukabumi Nomor 22 Tahun 2012 tentang RTRW.
Masih kata Aam dalam audiensi itu sudah dijelaskan langsung oleh dinas yang membawahi tata ruang. "Karena tadi yang dipermasalahkan tata ruangnya. Hari ini pun itu masih eksplorasi belum eksploitasi, masih penelitian," tandasnya.
Aam menegaskan bahwa pengeboran yang dilakukan oleh pemerintah ini dalam rangka mencari sumber energi listrik baru. Eksplorasi Panas Bumi di Cikakak lanjutnya, bertujuan menghasilkan tingkat akurasi data yang lebih baik sehingga mengurangi resiko di sisi hulu dan menurunkan harga listrik hingga kedepannya dapat bersaing dengan energi lainnya.
Baca Juga :
Proses mulai pengambilan data atau akuisisi data melalui survei geosains, metode geologi, geokimia dan geofisika sehingga ditentukanlah areal prospeknya. Untuk daerah Cisolok-Cisukarame sumberdaya yang sudah teridentifikasi adalah sekitar 45 MWe pada kelas cadangan Mungkin (possible reserve) sehingga untuk membuktikannya dibutuhkan kegiatan pengeboran eksplorasi hingga mencapai reservoir melalui pengeboran slim hole.
"Kita berharap dengan sumber energi baru itu bisa mendukung kebutuhan listrik nasional khususnya wilayah selatan Sukabumi," tegasnya.