SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengaku masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat ihwal adanya belasan warga Sukabumi yang menjadi anak buah kapal atau ABK KM HENTRI GT 195 yang terbakar di perairan Maluku Utara pada 3 September 2021. "Kita sedang koordinasi dengan pemerintah pusat. Termasuk DPR RI," kata Iyos, Senin, 13 September 2021.
Iyos mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mempermudah pemerintah daerah yang ingin segera memulangkan para korban ke Sukabumi. "Kita akan fasilitasi dengan kepulangan nanti. Tentu terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik provinsi maupun pusat," ujar dia. "Kita ingin memfasilitasi mereka yang kena musibah. Kita juga turut berbela sungkawa dan semoga segera di temukan," imbuh Iyos.
Sebelumnya diketahui, belasan warga Sukabumi menjadi ABK di kapal KM HENTRI GT 195 yang terbakar di perairan Maluku Utara pada 3 September 2021, sekira pukul 05.00 WIT. Kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta pada 18 Agustus sekira pukul 23.00 WIB dengan tujuan perairan Merauke untuk mencari ikan dan cumi.
Pada 7 September pagi, lima ABK berhasil selamat dan dievakuasi ke rumah warga di Desa Tanimbar Kei, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara. Namun kelimanya kini sudah berada di Kota Tual, Maluku. Mereka selamat berkat pertolongan perahu nelayan setempat yang melintas. Dari lima yang selamat, tiga di antaranya berasal dari Sukabumi: Ardian Rahman, Angga Framudya, dan Asep Suryana.
Ardian Rahman (30 tahun) dan Angga Framudya (25 tahun) merupakan kakak beradik asal Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sementara Asep Suryana dari Pajampangan. Ardian merupakan wakil kapten kapal KM HENTRI GT 195. Ia berangkat bersama dua adiknya, Angga Framudya dan Adam Fauzan (19 tahun). Hingga kini belum ada kabar soal Adam.
Kekinian, kelima ABK tersebut ingin pulang ke kampung halamannya. Salah seorang korban yang selamat mengaku proses pencarian 25 awak kapal lainnya masih dilakukan Basarnas dan pihak berwenang di perairan Maluku. Dua korban diduga meninggal terjebak di kapal yang terbakar. Informasi itu pun ditegaskan Ardian Rahman.
"Iya kami ingin secepatnya pulang ke kampung halaman. Saat ini kondisi kami berlima sehat di mes pelabuhan perikanan Kota Tual. Kami juga masih menunggu kabar dari 25 ABK lain yang dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian," tegas Ardian, Senin.
Dalam catatan Asep Suprianto, ayah Ardian, Angga, dan Adam, ada 18 warga Sukabumi--dari total 32 orang--yang ikut dalam kapal terbakar tersebut. Berikut nama-namanya:
1. Ardian Rahman
2. Adam Fauzan
3. Angga Framudya
4. Indra
5. Ade
6. Aripin
7. Andri
8. Hendar
9. Maman
10. Salim
11. Adam
12. Nurdiansah
13. Heru
14. Asep Suryana
15. Hidin
16. Dede
17. Suherman
18. Yusup