SUKABUMIUDATE.com - Jembatan penghubung Leuwi Taneuh terbentang di atas aliran sungai Ciletuh dengan panjang 15 meter, terbuat dari kayu dan bambu, merupakan penghubung Desa Waluran Kecamatan Waluran, dengan Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kondisinya sudah lapuk.
Jembatan bambu tersebut, terletak antara Kampung Cibeber Desa Waluran, dengan Kampung Cijulang - Kampung Cikole Desa Mekarjaya, merupakan penghubung beberapa kampung.
"Dibangun sudah hampir 15 tahun kebelakang, dan sudah beberapa kali diperbaiki warga setempat," kata Sekretaris Desa Waluran, Asep Unang kepada Sukabumiupdate.com, Rabu (1/9/2021).
Warga masyarakat yang berada di Kampung Cijulang, Citapen, Pasir eurih, Sinarjaya, Bojong Gadog, serta Cikole Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, ingin segera jembatan itu dibangun secara permanen.
“Karena mereka sangat membutuhkan terutama dalam mengangkut hasil pertanian, akan lebih dekat melewati jembatan tersebut. Kedua warga setempat sangat berharap adanya pembangunan jembatan alternatif tersebut, terutama sebagai akses perekonomian, dan pertanian," ungkap Asep.
Jembatan dengan alas dampar kayu serta pancangnya dari bambu, sangat rentan dengan kerusakan dan cepat lapuk. Sehingga warga kerap kali melakukan kerja bakti, saat ini kondisinya banyak dampar yang sudah patah serta posisi jembatan miring.
"Memang di sana ada jalan penghubung Desa Mekarjaya, dengan Desa Waluran yakni jalan Cibinong, namun akses masyarakat kampung Cijulang dan Kampung Cikole Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, lebih dekat melalui jembatan tersebut. Kemarin memang sudah bermusyawarah antara Pemdes Waluran, dengan Pemdes Mekarjaya, untuk mengganggarkan pembangunan jembatan tersebut, namun kendala yang dihadapi adanya keberlanjutan BLT DD," pungkasnya.