SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Marwan Hamami meminta status Kabupaten Sukabumi naik ke Level 4 dalam kebijakan PPKM menjadi catatan penting dan evaluasi terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini. Bupati Sukabumi ada masalah input data yang menjadikan angka kasus covid-19 seakan-akan melonjak, padahal data di lapangan saat ini sudah lebih landai dan menurun.
Ini diungkapkan Bupati saat memimpin rapat evaluasi kenaikan Level PPKM Covid-19 Lingkup Kabupaten Sukabumi secara virtual bersama seluruh elemen terkait, Selasa (24/8). Rapat yang dipimpin dari Pendopo Sukabumi ini, melibatkan unsur TNI, Polri, hingga para camat.
Marwan Hamami mengatakan peningkatan level dari 3 ke 4 ini harus menjadi catatan dan evaluasi di lapangan. Selain itu, semua pihak harus secepatnya bergerak memecahkan masalah ini.
"Harus kita pecahkan bersama. Terutama dalam pelaporan data dan sinkronisasi antara aplikasi dan data real di lapangan," ujar Bupati dikutip dari akun medsos dokumentasi pimpinan Kabupaten Sukabumi, Selasa.
Menurut Marwan, naiknya level PPKM Kabupaten Sukabumi akibat penginputan data yang dilakukan sekaligus. Sehingga jumlah kasus terkonfirmasi positif sebelumnya terinput dalam satu waktu.
"Akibat penginputan ke aplikasi yang sekaligus, jumlah kasus di Kabupaten Sukabumi seolah-olah meningkat," ucapnya.
Padahal, realita kasus covid 19 di Kabupaten Sukabumi menurun. Bahkan keterisian tempat tidur di rumah sakit pun berada di angka 50 persen. "Tidak hanya keterisian tempat tidur saja yang turun. angka kematian pun turun. Kalau melihat fakta di lapangan, seharusnya kita turun level," ungkapnya.
Berkaca dari hal tersebut, Marwan meminta semua pihak terus berkoordinasi dan menyinkronkan data kasus. Sehingga, data yang dilaporkan setiap harinya sesuai keadaan di lapangan.
"Dengan kebersamaan, semuanya akan menjadi mudah. Ada beberapa indikator yang menjadi penilaian PPKM. Indikator itu ialah kasus aktif dan pelaksanaan vaksinasi," terangnya.
Berkaitan PPKM level 4 ini, Bupati minta semua sektor mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk terus menggunakan masker. Selain itu, vaksinasi harus terus digenjot.
"Kabupaten Sukabumi baru beberapa puluh persen melaksanakan vaksinasi. Setiap ada vaksin langsung distribusikan. Jangan sampai ada vaksin yang tersimpan," pungkasnya.