Pikobar Jabar: Minggu Ini 236 Pasien Covid-19 di Kabupaten Sukabumi Meninggal?

Senin 23 Agustus 2021, 02:00 WIB
Pikobar Jabar mengumumkan data mingguan, kasus positif, kesembuhan dan kematian tertinggi. Cukup mengejutkan, Kabupaten Sukabumi mencatatkan kasus kematian pasien covid-19 tertinggi kedua setelah Kota Cirebon dengan 236 orang pada periode 16 - 22 Agustus

Pikobar Jabar mengumumkan data mingguan, kasus positif, kesembuhan dan kematian tertinggi. Cukup mengejutkan, Kabupaten Sukabumi mencatatkan kasus kematian pasien covid-19 tertinggi kedua setelah Kota Cirebon dengan 236 orang pada periode 16 - 22 Agustus

SUKABUMIUPDATE.com - Melalui akun media sosial resminya,  Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Pemerintah Provinsi Jawa Barat atau Pikobar Jabar mengumumkan data mingguan, kasus positif, kesembuhan dan kematian tertinggi. Cukup mengejutkan, Kabupaten Sukabumi mencatatkan kasus kematian pasien covid-19 tertinggi kedua setelah Kota Cirebon dengan 236 orang pada periode 16 - 22 Agustus 2021.

Dalam grafis update data mingguan yang dipublish, Senin (23/8/2021) dicantumkan 10 kota dan kabupaten dengan penambahan meninggal terbanyak seminggu terakhir; Kota Cirebon 335  pasien, Kabupaten Sukabumi 236 pasien, Kabupaten Cianjur 175 pasien, Kabupaten Cirebon 62 pasien, Kota Depok 62 pasien, Kota Bandung 42 pasien, Kabupaten Bekasi 40 pasien, Kabupaten Karawang 19 pasien, Kabupaten Bandung 15 pasien dan Kota Bogor 15 pasien.

Selain kasus kematian, Kabupaten Sukabumi juga masuk 10 besar kota dan kabupaten di Jawa Barat dengan menduduki 9, penambahan kasus positif covid-19 terbanyak dalam seminggu terakhir. Pikobar Jabar mencatat ada 648 kasus positif di Kabupaten Sukabumi, Sementara posisi paling atas ada Kota Depok dengan 1905 kasus positif, Kota Bekasi dengan 1869 dan Kabupaten Bekasi dengan 1052.

Menanggapi data ini, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi menyebut ada cleansing karena masalah input data kasus di daerah. "Jadi 70 persen dari data meninggal dunia yang di publis Kilobar Jabar itu terjadi di tahun 2020," jelas juru bicara satgas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman melalui pesan singkat, Senin malam.

Menurut Andi, ada data kematian pasien covid-19 yang tidak diinput oleh rumah sakit rujukan di aplikasi NAR. "Kemarin kita ada cleansing data karena ada perbedaan. Data publikasi kita lebih banyak dibanding data NAR Pusat," tegas Andi yang menjabat sebagai Kabid P2P Dinkes Kabupaten Sukabumi ini lebih jauh.

Selama ini, lanjut Andi pusat (pemerintah pusat) melihat data dari aplikasi NAR. Sementara Satgas covid-19 Kabupaten Sukabumi dalam publikasi harian hanya melaporkan kasus ke pikobar Jabar dari hasil verifikasi petugas PKM atau puskesmas. 

"Beda data di kisaran 236 orang.  Itu baru diinput 1 kali, semuanya 400 orang kalau nggak salah perbedaannya," sambung Andi.

photoUpdate data harian kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi, 23 Agustus 2021 - (satgas )</span

Dinas Kesehatan, angka kematian pasien covid-19 di Kabupaten Sukabumi sudah jauh berkurang dibandingkan masa awal pelaksanaan PPKM Darurat. Saat ini angka kematian kita itu dirata-rata 3 orang per hari, dalam periode waktu tersebut yaitu 16 hingga 22 Agustus 2021.

Dalam update data harian, Senin 23 Agustus 2021 satgas mencatat angka angka kematian pasien covid-19 sepanjang pandemi adalah 558 orang. Dimana hari ini ada penambahan dua pasien covid-19 yang meninggal dunia.

Baca Juga :

Dari catatan redaksi sukabumiupdate.com, Kabupaten Sukabumi dalam melakukan publikasi data kematian pasien memang tidak realtime. Seringkali data kematian hari ini, adalah pasien yang meninggal beberapa hari sebelumnya. 

Satgas menyebut data kematian tidak real time karena sistem pelaporan kasus dari level kecamatan dan rumah sakit ke Pikokami atau pusat informasi penanganan covid-19 Kabupaten Sukabumi, sering terlambat. 

"Kepatuhan yang jadi masalah. Kita tidak punya akun sim RS-nya, Jadi tidak bisa mengontrol sudah input data atau belum," pungkas Andi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Food & Travel25 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Daun Mahkota Dewa untuk Mengatur Gula Darah, Ini 7 Langkahnya!

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi rebusan atau ramuan herbal apa pun, termasuk rebusan daun mahkota dewa.
Cara Membuat Rebusan Daun Mahkota Dewa. Foto: Instagram/@kebuhbuahkita
Science25 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 April 2024, Pagi Cerah Berawan dan Siang Potensi Hujan

Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat.
Ilustrasi - Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat. (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 00:04 WIB

Ditutup 25 April, DPC Demokrat Jaring 7 Bacalon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi

Tercatat sebanayk tujuh orang yang menyatakan akan maju menjadi calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan maju melalui partai demokrat
Bambang Topan Firmasyah bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024 saat mendaftar di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 23:27 WIB

Dinas PU Perbaiki Titik Kerusakan di Jalan Ahmad Yani Palabuhanratu Sukabumi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melakukan perbaikan jalan rusak yang sempat menjadi keluhan warga di ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi perbaiki jalan Jendral Ahmad Yani di Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 22:55 WIB

Pelaksanaan PSAJ Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi Diikuti 25.576 Siswa

Pelaksanaan ujian sekolah kini berganti nama menjadi Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi saat mengikuti Penilauan Sumatif Akhir Jenjang atau PSAJ | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 April 2024, 22:03 WIB

Pengelola Parkir Pasar Surade Sukabumi Anggap Keluhan Pengunjung Bahan Evaluasi

Pengelola parkir di Pasar Surade Kabupaten Sukabumi memberikan tanggapan terkait keluhan pengunjung soal tata cara memungut uang parkir yang dilakukan oleh petugas.
Kondisi pasar Surade Sukabumi pada, Rabu (24/4/2025) | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi24 April 2024, 21:13 WIB

Pria Paruh Baya Tewas Tergantung di Bojonggenteng Sukabumi Tinggalkan Secarik Surat

Belum diketahui motif bunuh diri yang dilakukan pria paruh baya di Bojonggenteng Sukabumi tersebut.
(Foto Ilustrasi) Pria paruh baya ditemukan tewas tergantung di Bojonggenteng Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sehat24 April 2024, 21:00 WIB

Kaya Vitamin C, Inilah 10 Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan

Jeruk Bali mengandung vitamin C yang tinggi, yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan luka, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan. Foto: Instagram/@uyah_oyok
Life24 April 2024, 20:40 WIB

Mengejutkan, Ini 10 Alasan Mengapa Anak Berperilaku Buruk dan Cara Menanganinya

Anak-anak umumnya akan menunjukkan perasaan dan keinginan mereka dalam bentuk perilaku yang belum mampu diutarakan dengan beberapa alasan yang mengejutkan.
Ilustrasi anak berperilaku buruk. (Sumber : Freepik)