SUKABUMIUPDATE.com - Hal berbau mistis terjadi saat peneliti dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) melakukan survei di lokasi bencana pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Drone sempat tak mampu terbang walaupun tidak ditemukan kerusakan, dan baru bisa melakukan survei lahan dari atas setelah diadakan ritual permisi dengan doa oleh tokoh masyarakat setempat.
Cerita ini dibagikan oleh Plt Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani. Bersama jajarannya ia ikut dalam peninjauan lokasi permukaan tanah di Desa Pasir Suren Kecamatan Palabuhanratu. Dalam prosesnya peneliti dari Badan Geologi membutuhkan dokumentasi dari atas menggunakan drone.
Namun, kamera terbang yang dikendalikan dengan remot control ini tiba-tiba tak mau melayang. Padahal mesin menyala dan tidak ditemukan kendala apapun terkait teknis dari alat tersebut.
"Saat akan menaikkan drone .. berulang2 drone tidak mau naik.. berapa kali tehnisi mencoba mengutak ngatik alat nya dan tetap tidak naik," tulis Anita di akun medsosnya.
Ditengah kebingungan karena drone tak mau terbang, datang warga yang merupakan sesepuh di lokasi tersebut. Menurut Anita, kemudian ada komunikasi antara tim dengan warga tersebut.
"Beliau hanya bilang kita tidak kulonowun alias punten alias permisi," sambung Anita.
Kemudian Anita bersama jajarannya dan peniti melakukan doa bersama dipimpin oleh sesepuh kampung. Percaya tak percaya, setelah doa selesai, drone mampu terbang tinggi melakukan tugasnya untuk merekam hamparan di lokasi tersebut.
"Akhirnya drone naik dengan sempurna.. aya aya wae... permisi atuh mbah," lanjut Anita di postingan yang disertai foto drone saat terbang.
Kepada sukabumiupdate.com, lewat pesan singkat Anita menjelaskan bahwa kedatangan mereka dalam rangka meninjau lokasi di Pasir Suren yang mengalami bencana pergerakan tanah. Ia dan sejumlah petugas BPBD Kabupaten Sukabumi menemani tim dari peneliti yang ingin mengumpulkan data di lokasi tersebut.
"Tadi hanya melakukan survei di lokasi tersebut," tegasnya.