SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Covid-19 membuat proses belajar mengajar dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring). Namun belajar dengan cara ini terkendala kuota internet dan koneksi sebab tak sedikit daerah yang sinyalnya lemot termasuk di Sukabumi.
Yayasan Tarbiyah Islamiyah (Yasti) Cisaat merupakan salah satu yayasan di Kabupaten Sukabumi yang ingin kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi tetap efektif meskipun secara daring. Sekolah yang bernaung dibawah Yasti pun menggunakan Zoom sebagai sarana belajar. Namun Lagi-lagi, koneksi dan kuota untuk belajar menjadi persoalan.
"Tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama untuk mengakses. Jadi sekitar 80 persen [yang] mengikuti, yang 20 persen menjadi PR bagi kami. Jadi nanti kami ada program SMK membangun desa yang akan membangun hotspot-hotspot di titik dimana banyak siswa kami yang kesulitan untuk mengakses internet. Sementara sekarang ini untuk yang jauh diluar jangkauan kami layani via Whatsapp dan aplikasi sekolahan ID," kata Ketua Dewan Pembina Yasti, Asep Ikhwan kepada sukabumiupdate, Selasa (10/8/2021).
Yasti memilih Zoom sebagai media belajar agar guru tidak terlalu banyak memberikan tugas ke siswanya. Berbeda dengan belajar menggunakan whatsapp yang lebih didominasi tugas.
"Lewat Whatsapp guru memberikan tugas kemudian siswa mengerjakan tugas di rumah. Dan permasalahan yang timbul adalah, biasanya orang tua menjadi agak kesulitan karena harus mendampingi anaknya untuk mengerjakan tugas tersebut. Dengan konsisten memberikan pelajaran lewat aplikasi zoom atau google met, guru tidak terlalu banyak membebani tugas karena pertanyaan-pertanyaan bisa langsung disampaikan kepada murid dan murid bisa langsung menjawabnya," tuturnya.
Maka dari itu Asep berharap kepada pemerintah untuk mensubsidi kebutuhan siswa agar siswa bisa belajar dengan aplikasi Zoom ataupun aplikasi Google Met.
"Dari pemerintah ada subsidi tahun kemarin tetapi hanya untuk Whatsapp saja, tidak untuk aplikasi zoom dan google met. Dan tahun ini kami berharap ada subsidi untuk bisa mengakses aplikasi zoom dan google met tersebut," jelasnya.
Sementara itu Guru Tata Busana Dini Handriani mengatakan sejauh ini kendala pembelajaran daring adalah sinyal dan keterbatasan kuota internet.
"Untuk kendala ini banyak temuan di kuota kemudian kendalanya ada juga di Handphone. seperti sedang berlangsung pembelajaran tiba-tiba off karena ada masalah di handphonenya dan yang terakhir masalah di jaringan. Mereka yang tinggal di tempat-tempat yang jaringannya susah harus mencari tempat yang bisa mendapatkan akses internetnya," pungkas.