Dengar Suara Gemuruh, Pengakuan Warga Sukabumi di Sekitar Titik Gempa Sesar Cimandiri

Sabtu 31 Juli 2021, 14:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Warga di Kecamatan Cireunghas mengaku kaget dengan gempa yang dalam waktu 18 jam, dua kali mengguncang Sukabumi akibat aktivitas Sesar Cimandiri segmen Nyalindung. Gempa terjadi pada Jumat, 30 Juli, pukul 11:59:06 WIB dengan 2.6 magnitudo. Kemudian Sabtu, 31 Juli 2021 pukul 06:09:42 WIB, berkekuatan 3.1 magnitudo.

Muhamad Jamhur (73 tahun) menyebut gempa pada Sabtu pagi dirasakan cukup besar. Bahkan ia pun mengaku mendengar suara gemuruh. Jamhur sendiri tinggal di Kampung Sempur RT 01/13 Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukbumi. "Kami juga berhamburan keluar. Tapi alhamdulillah tidak ada kerusakan," kata dia kepada sukabumiupdate.com.

"Yang kemarin (Jumat) juga terasa, tapi lebih besar yang tadi pagi sekira pukul 06.09 WIB, terus ada susulan lagi 15 menit kemudian," tambah dia. "Saya tidak tahu titiknya ada di sini. Yang jelas kami khawatir, mohon dicek saja kalau memang benar titiknya di sini," kata Jamhur.

Sementara Iding Nasrudin (61 tahun), warga Kampung Gandasoli RT 02/07 Desa Cipurut, bercerita soal gempa bumi yang pernah terjadi pada 1982 dengan kekuatan 6.5 magnitudo. "Dulu 1982 pernah terjadi gempa besar yang dirasakan warga Cireunghas. Saat itu bangunan pada rusak. Dulu katanya pusat gempanya di Gunung Manglayang. Saya dan warga dulu mengungsinya tiga hari," imbuh dia.

Iding pun meminta pemerintah meninjau lokasi untuk memberi arahan kepada warga jika sewaktu-waktu kembali terjadi gempa bumi. Pasalnya, beberapa warga masih panik akibat gempa yang terjadi pada Jumat dan Sabtu ini. "Bukan berharap ada gempa lagi, ya setidaknya sedia payung sebelum hujan," ujarnya.

Baca Juga :

Sebelumnya diberitakan, Sukabumi diguncang dua kali gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Cimandiri. Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyebut keduanya berasal dari segmen Nyalindung.

"Pagi ini segmen Nyalindung dari Sesar Cimandiri kembali memicu gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake)," tulis Daryono di akun Instagram pribadinya, Sabtu, 31 Juli 2021. Daryono juga memastikan gempa pada Jumat kemarin dipicu Sesar Cimandiri segmen Nyalindung. "Gempa dangkal dipicu Sesar Cimandiri segmen Nyalindung, dirasakan di Cireunghas, Sukaraja, dan Sukabumi," lanjut dia.

BMKG menyebut pusat gempa pada Sabtu ini berada pada koordinat 6.94 Lintang Selatan dan 106.99 Bujur Timur, tepatnya di darat berjarak enam kilometer Tenggara Kota Sukabumi dengan kedalaman empat kilometer.

Sedangkan pada Jumat, pusat gempa berada pada koordinat 6.93 Lintang Selatan dan 107.02 Bujur Timur, tepatnya di darat berjarak sembilan kilometer Tenggara Kota Sukabumi dengan kedalaman enam kilometer.

Gempa dangkal yang dipicu aktivitas Sesar Cimandiri juga mengguncang Sukabumi pada Juni 2021 lalu. Gempa tersebut menyebabkan rumah warga di Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, mengalami retak-retak.

Daryono saat itu sempat berkomunikasi langsung dengan Tedi Ginanjar, warga Kampung Babakan Sempur RT 01/14 Desa Cipurut yang mengalami retak-retak akibat gempa. "Iya Pak Daryono dari BMKG sempat menelepon tanya soal kerusakan rumah saya akibat gempa," kata Tedi Ginanjar.

Gempa kali ini menurut Tedi cukup membuat keluarganya panik. Tak hanya merasakan guncangan kuat, namun juga mendengar suara gelegar gemuruh saat gempa itu terjadi.

"Gempa pertama seperti ledakan langsung mengguncang. Gempa kedua diawali ledakan lemah disusul ledakan kuat. Kata Pak Daryono suara seperti ledakan itu dikarenakan rumah kami ini berada cukup dekat dengan Sesar Cimandiri sebagai pemicu gempa itu," jelasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)