SUKABUMIUPDATE.com - Teka-teki kematian massal burung pipit di Sukabumi yang videonya viral terus berlanjut. Ahli meminta lokasi bangkai burung pipit yang banyak mati itu harus ditemukan secepatnya untuk dilakukan penanganan agar tidak berpotensi menyebar penyakit ke lingkungan sekitar.
Hal ini ditegaskan dokter hewan atau drh Budina Eka Prasetia saat dimintai pandangan atas video viral yang merekam kematian belasan burung pipit. Perekam video menyebut kejadiannya di Sukabumi tanpa menjelaskan lokasi detailnya.
"Lokasinya harus cepat ditemukan, karena harus ada penanganan agar bangkai-bangkai burung pipit yang mati mendadak dan massal itu tidak berpotensi mengancam lingkungan sekitar," jelas Budiana kepada sukabumiupdate.com, Kamis (29/7/2021).
Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi ini menjelaskan bahwa banyak dugaan penyebab dari kematian massal dan mendadak burung-burung seperti dalam video tersebut. Mulai dari virus atau bakteri, racun tanaman yang dikonsumsi oleh burung tersebut hingga air sumber minum burung pipit itu sudah tercemar.
"Untuk mengungkap penyebab kematian butuh penanganan ahli khusus. Sulit juga mendiagnosa satwa liar karena tidak umum," ucapnya.
Satu yang jadi catatan Budiana, kematian massal dan mendadak tidak terjadi secara luas karena kawanan burung pipit di pemukiman lainnya masih hidup. "Di rumah saya masih sehat-sehat saja kawanan burung pipitnya, mungkin ditempat lain juga. Bisa jadi kasus ini lokal hanya di wilayah itu saja, untuk itu lokasinya harus cepat ditemukan. Karena kawanan pipit ini hidup berdekatan dengan manusia."
Baca Juga :
Selain disebabkan oleh virus, Budi menduga kematian massal dan mendadak ini bisa jadi karena ada kegiatan pertanian yang tengah membersihkan lahan dengan pestisida atau herbisida. Ini juga bahaya karena kedua racun ini jika dosis tinggi bisa mengancam keselamatan manusia yang terpapar dari bangkai-bangkai burung pipit yang mati tersebut.
"Jika ditemukan harus dilakukan desinfeksi di lokasi tersebut. Jangan buang bangkai burung-burung itu ke sungai atau sumber air, paling aman dibakar kemudian dikubur. Untuk mengantisipasi penyebab kematiannya oleh bakteri atau virus. Kuburnya juga dalam agar tidak digali oleh hewan lainnya seperti kucing dan anjing," beber Budiana.
Ia berhadap netizen yang membagikan video tersebut cepat memberi tahu lokasi ditemukannya bangkai-bangkai burung pipit tersebut. "Kita harus antisipasi segala kemungkinan, khususnya menjaga kesehatan lingkungan sekitar," pungkasnya.