SUKABUMIUPDATE.com - Istri pedagang sekoteng di Cibatu Sukabumi menyaksikan peristiwa penusukan yang merenggut nyawa suaminya. H Jaeni tewas ditusuk samurai dan ia berharap polisi secepatnya menangkap dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
Hal ini diungkapkan Aidah kepada awak media, saat menemani proses otopsi jenazah suaminya H. Jaeni (45 tahun) di RSUD R Syamsudin SH, Minggu malam kemarin.
“Suami saya itu tidak punya kesalahan, tidak punya musuh, tidak pernah cekcok sama orang, tiba-tiba ada yang menusuk hingga hilang nyawanya, saya tidak rela kalo orang itu tidak dihukum seberat-beratnya,” ujar Aidah.
Aidah mengenali sosok pria yang menganiaya suaminya karena sering datang ke tetangga kontrakannya di Kampung Citengkor Desa Cisaat Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. “Di kontrakan itu ada temannya, kontrakannya dekat dengan kontrakan saya, jadi sering saya melihat orang itu dan dia orang Cibatu ,” tuturnya.
Baca Juga :
Sementara itu Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Nurul Aida Fathya mengatakan korban mengalami luka tusukan di bagian rongga perut. “Luka lain tidak signifikan hanya luka lecet, akan tetapi luka yang di bagian perut menembus hingga rongga perut sehingga menimbulkan banyak pendarahan akibat ada pembuluh darah yang cukup besar terpotong,” Jelasnya.
Rencananya jasad korban siang ini akan dibawa ke kampung halamannya di Situbondo Jawa Timur untuk dimakamkan disana. Sementara Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota IPTU Yanto Sudiarto menyampaikan terduga pelaku penusukan tersebut belum tertangkap.
"Masih dalam pengejaran belum tertangkap," Singkatnya melalui pesan whatsapp.
Seperti diberitakan sebelumnya, H Jaeni meninggal dunia usai ditusuk samurai oleh pelaku di Jalan Raya Cibatu Desa Cisaat, tepatnya seberang Pasar Induk Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu, 17 Juli 2021 sekira pukul 18.30 WIB.
Saat itu korban bersama istrinya tengah membawa gerobak karena akan berjualan di dalam gang di sekitar lokasi kejadian.