SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah resmi mengeluarkan kebijakan untuk mengalihkan kuota oksigen industri untuk memenuhi kebutuhan perawatan pasien covid-19. Sebagian besar produksi oksigen dari pabrik-pabrik penyuplai kini diarahkan ke rumah sakit rujukan, sehingga berdampak pada pengusaha menengah di sentra besi Cibatu Kabupaten Sukabumi.
Yayat, salah seorang pengusaha besi di Cibatu mengaku sudah seminggu tak beroperasi karena stok oksigen habis. Pengusaha kesulitan untuk isi ulang oksigen, karena saat ini agen-agen yang ada di Sukabumi menerapkan aturan baru, yaitu harus ada rujukan dari rumah sakit.
"Terus terang saja, sejak seminggu kemarin kami tidak bisa beroperasi. Pekerja menganggur tak dapat penghasilan. Kami tidak bisa potong besi karena stok oksigen habis," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (5/7/2021).
Syarat yang digunakan saat ini dengan mewajibkan konsumen oksigen harus punya surat rujukan rumah sakit juga membingungkan. Pengusaha besi di Cibatu jelas tidak memiliki surat rujukan tersebut karena kepentingannya untuk industri.
Baca Juga :
"Kami mohon solusi dari pemerintah. Kami mendukung fokus penanganan kesehatan saat ini dengan memperkuat fasilitas kesehatan karena lonjakan kasus covid-19. Tapi jangan pula kami dimatikan seperti ini, karena usaha ini tetap harus berjalan disini banyak tenaga kerja," bebernya.
Menurut Yayat, seharusnya kami tetap diberi akses untuk isi ulang oksigen guna kepentingan industri. "Kami kan pelanggan dijatah saja, industri jangan membeli oksigen berlebihan. Kami siap mengurangi belanja oksigen tapi jangan ditutup aksesnya. Karena kalau kami tidak beroperasi maka tak hanya imun tubuh pekerja yang drop tapi iman juga bisa terganggu," pungkasnya.