SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah rumah sakit di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat mulai kesulitan memenuhi kebutuhan oksigen untuk perawatan medis. Lonjakan jumah pasien membuat kebutuhan oksigen melonjak drastis tak berimbang dengan suplai, hingga berdampak pada pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Budi, warga Desa Berkah Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi mengungkapkan pengalamannya hari ini, Senin (6/7/2021) yang kesulitan mendapatkan akses perawatan. Kakak perempuan budi, hasil antigen positif mengalami sesak nafas dan membutuhkan penanganan medis.
"Hari ini saya datang ke tiga rumah sakit diantar oleh ambulans Puskesmas Bojonggenteng, dua rumah sakit swasta dan satu rumah sakit pemda. Pasien banyak yang antri di depan IGD (instalasi gawat darurat) tidak dapat langsung ditangani karena tempat tidur pasien penuh dan fasilitas oksigen kurang," jelasnya kepadanya sukabumiupdate.com.
Setelah menunggu lebih dari 3 jam, kakak perempuan Budi akhirnya bisa ditangani sementara di IGD isolasi RSUD Sekarwangi. "Ngeri liatnya, banyak pasien menunggu cukup lama dengan sesak nafas dan keluhan lainnya tak bisa langsung ditangani petugas medis," tegasnya.
RSUD Sekarwangi sendiri sempat mengalami kekosongan oksigen tabung, karena kebutuhan pasien cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Sekarwangi, dr Asep Suherman mengakui jika oksigen tabung kosong, hanya tersisah jenis liquid untuk pasien yang sudah dirawat.
Beruntung hari ini, ada suplai 20 buah tabung oksigen dari penyuplai untuk memenuhi kebutuhan mendesak para pasien yang terus berdatangan ke IGD rumah sakit, khususnya kasus covid-19. "Semoga ini cukup hingga besok," singkat Asep kepada sukabumiupdate.com, melalui pesan singkat.
Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri juga mengakui bahwa saat ini semua rumah sakit rujukan covid-19 mengalami masalah dengan ketersediaan oksigen medis. Kepada awak media usai sidak penerapan prokes PPKM Darurat di 3 pasar tradisional di wilayah utara, Iyos mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi masalah ini.
"Tidak sampai kosong tapi memang kebutuhannya cukup tinggi. Langkah-langkah kita berkoordinasi dengan pihak terkait agar kesiapan oksigen segera terpenuhi. Pihak rumah sakit rujukan diminta terus berkoordinasi dengan penyuplainya agar pengiriman kebutuhan oksigen medis konsisten," ungkap Wakil Bupati singkat kepada awak media.