SUKABUMIUPDATE.com - Remaja perempuan berinisial S (19 tahun) masih syok akibat kejadian pembegalan di kawasan Shaolin, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Peristiwa itu dialami Mahasiswi tersebut saat bersama sepupu perempuannya berinisial I pada Sabtu (19/6/2021) siang.
Ibu S, Liya Yuliana (42 tahun) mengatakan sebelum kejadian, anaknya bersama saudara sepupunya sekitar pukul 10.00 berangkat ke daerah Cipetir Kecamatan Cikidang. Dari sana mereka kemudian berangkat lagi ke daerah Cilentab mengantarkan paket ke teman sepupunya.
Baca Juga :
Disana, S yang merupakan mahasiswi sebuah Perguruan Tinggi di Yogyakarta itu bersama I melihat-lihat shaolin dan menjadi korban begal. Akibat kejadian itu S mengalami luka di kepala karena dipukul gagang pistol dan motor sepupunya itu dibawa kabur pelaku.
"Putri ibu ada luka di bagian kepala, sudah berobat kemarin ke puskesmas, kondisinya sudah membaik, hanya saja masih syok. [kejadian] sudah laporan ke pihak kepolisian, mudah-mudahan pelakunya dapat ditangkap," terangnya.
Sementara itu, S mengatakan ketika sedang berfoto sempat bertatap muka dengan para pelaku yang menggunakan masker di sekitar bangunan yang bernama Club House. S pun curiga tapi dia mengira para pelaku itu adalah orang yang sedang nongkrong juga.
"Orang itu terus mengintai, sebenarnya perasaan sudah curiga tapi kita berpikir positif aja, ya mungkin orang lagi nongkrong soalnya banyak mobil lewat, motor-motor juga pada lewat setelah nggak lama foto-foto, lihat lagi orangnya, tatapannya seperti mau [berbuat] jahat. Soalnya beda, orang yang tatapannya hanya selewat atau ngeliatin aja beda," ungkapnya.
Karena ketakutan, S dan I memilih untuk pulang dan tidak berpikir para pelaku akan mengikuti. Tapi dalam perjalanan sepupunya terpikat suasana alam dan berhenti karena mau foto-foto lagi. Dari sini, peristiwa itu terjadi. Ketika S mau mengambil foto, kedua pelaku datang dan bergegas turun dari motor. Para pelaku lantas menyergap kedua perempuan itu.
"Saya kan teriak-teriak, berontak terus dan itu (pelaku) mengeluarkan dan menodongkan pistol. Karena saya berontak kepala dipukul pakai gagang pistol sampai mengeluarkan darah banyak," jelasnya.
Sedangkan I berhasil melepaskan diri dari pegangan pelaku dan berlari. Pelaku semakin beringas dengan mencoba menembak I.
"Pelakunya sempat mengejar dulu, terus nembak tapi nggak kena. Teteh (I) terus lari kencang sambil teriak minta tolong sampai dipinggir jalan. Mungkin lihat itu, si pelaku melepaskan saya naik motor. Pelaku juga mengambil motor teteh, tidak lama warga pada datang. Kayaknya mereka merusak kunci karena kunci motor dipegang si teteh," bebernya.
"Pelaku menggunakan motor matic warna biru putih, saya masih syok tidak menyangka di daerah sendiri ada tragedi seperti ini, begini," pungkasnya.