SUKABUMIUPDATE.com - Pemilik akun Facebook Wildan Anggara akhirnya muncul dengan permintaan maaf terhadap perguruan Sapujagat di Sukabumi. Pria bernama Wildan Anggara itu meminta maaf karena adanya postingan di akun FB miliknya yang melecehkan Sapu Jagat terkait geng motor.
"Kos anu heeh wae ieu sapu inyuk pipilueun rek ngabubarken geng motor, hayang ka aksi apa kumaha. Inget lur mati satu tumbuh seribu,” demikian tulisan dalam postingan akun Facebook Wildan Anggara disertai screenshot foto berita yang berjudul 'Poskab Sapu Jagat Siap 24 Jam Membantu Polisi Bubarkan Geng Motor' dan 'Selain Dibubarkan, Polres Akan Tindak Tegas Masyarakat yang Memakai Atribut Geng Motor'.
Baca Juga :
Kendati menyampaikan permintaan maaf, namun Wildan Anggara tak merasa bahwa dia yang telah menulis postingan tersebut. Dia mengaku bahwa akun Facebooknya diretas.
"Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh saya yang bernama Wildan Anggara, saya mau klarifikasi masalah yang menghina Sapu jagat. Saya berani bersumpah itu bukan saya karena ada yang menghack Facebook saya yang satu lagi," demikian permohonan maaf Wildan dalam video yang beredar di grup-grup whatsapp dan medsos itu.
"Jadi saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada guru dan semua anggota Sapujagat, saya minta maaf sebesar-besarnya, karena Facebook saya kena hack," katanya lagi.
Sementara itu, sukabumiupdate.com berhasil menghubungi Wildan Anggara. Remaja berusia 21 tahun itu mengaku akun Facebook bernama Wildan Anggara itu sudah enam bulan tidak digunakan sebab dihack.
"Asli diHack, sudah ada 6 bulan lebih. Sudah lama tidak pakai [akun] Facebook yang itu," jelasnya.
Dia mengakui pernah gabung sebagai anggota sebuah geng motor dan kini sudah berhenti menjadi anggota geng motor tersebut. Dia menjadi anggota geng motor selama 5-6 tahunan, dan berhenti jadi anggota geng motor sudah setahun.
Setelah tidak aktif di geng motor, dia menjadi santri di sebuah Ponpes di Tasikmalaya.
Sementara itu, Humas Sapujagat Iden Doni Purnamawan meminta anggota Sapujagat untuk menahan diri terkait pelecehan seperti yang ditulis dalam postingan FB tersebut. Menurut dia, semua itu sudah diserahkan kepada pihak berwajib.
"Himbauan kepada semua ikhwan Sapujagat diharapkan menahan diri. Kita serahkan kepada pihak berwajib, adapun tindakan-tindakan secara individu ikhwan Sapujagat yang mendatangi rumah beliau itu murni atas inisiatif sendiri karena merasa untuk menjaga nama baik nama perguruan. Tapi himbauan dari paguron semua diserahkan ke kepolisian," jelas Iden.
Iden pun sudah berkomunikasi dengan pemilik akun tersebut dan mengaku bahwa akunnya itu dihack. "Dia tidak merasa membuat [status] tersebut sampai bersumpah demi Allah," terangnya.