SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi menyebut simulasi pembelajaran tatap muka terbatas tahap dua yang dimulai pada Senin, 24 Mei 2021 bertujuan mengukur kesiapan penerapan protokol kesehatan untuk pembelajaran tetap muka sesungguhnya pada awal tahun pelajaran 2021/2022 atau sekitar Juli 2021.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Khusyairin mengatakan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas tahap dua ini dilakukan oleh 25 persen dari jumlah sekolah dasar per kecamatan. Sementara pada simulasi tahap satu lalu, diikuti 94 sekolah dasar, diambil dua sekolah dari tiap kecamatan.
"Kita belum melaksanakan pembelajaran tatap muka sesungguhnya secara full, namun kita baru melaksanakan kegiatan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas tahap dua," katanya kepada sukabumiupdate.com, Senin, 24 Mei 2021.
Khusyairin berujar pelaksanaan simulasi tahap dua tidak dilakukan secara serentak se-Kabupaten Sukabumi. Sebab semuanya bergantung terhadap masing-masing persiapan di tiap kecamatan, dalam hal ini koordinasi antara sekolah dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan. "Memang ada yang mulai hari ini dan ada yang baru akan mulai besok," ujar dia.
Selain itu, tidak serentaknya pelaksanaan simulasi tahap dua ini pun karena menunggu Keputusan Bupati soal perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat periode saat ini.
"Sebenarnya sekolah dan Dinas Pendidikan sudah siap serentak hari ini, Kepbup-nya baru kami terima tadi pagi, karena keputusan gubernur Jawa Baratnya juga baru dirilis. Maka ada keterlambatan penyebaran informasi ke wilayah," kata Khusyairin.
Kendati begitu, Khusyairin menilai ketidaksamaan waktu bukan merupakan masalah pokok. Pasalnya, simulasi pembelajaran tatap muka tahap kedua lebih bertujuan kepada penerapan protokol kesehatan secara baik agar ketika pembelajaran tatap muka terbatas benar-benar dilakukan pada tahun ajaran baru nanti, seluruh sekolah telah siap. "Jadi simulasi ini bukan untuk pencapaian target kurikulum pembelajaran," ujarnya.
Baca Juga :
Sebelumnya sejumlah sekolah dasar di Kecamatan Waluran dan Jampang Kulon telah memulai simulasi pembejalaran tatap muka tahap kedua pada Senin ini. Sementara di Ciracap, simulasi pembejalaran tatap muka tahap kedua belum digelar pada hari ini.
Selaras dengan sekolah di Kecamatan Ciracap, beberapa sekolah di Palabuhanratu pun masih menunda simulasi tersebut karena masih menunggu surat keputusan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.
"Sementara waktu, sambil menunggu surat izin dari Kadisdik, kami mengadakan sosialisasi simulasi pembelajaran tatap muka kepada sejumlah perwakilan orang tua, komite kelas, dan ketua komite sekolah," kata Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Palabuhanratu Ida Hendrayani.
"Kami mengacu kepada kepala dinas dan bapak bupati, mengizinkan atau tidaknya untuk tatap muka. Harapan kami surat keputusan untuk tatap muka segera terealisasi," tambah Ida.
Di lokasi berbeda, Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Palabuhanratu Juhan juga mengaku masih menunda pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka tahap dua dan masih melakukan pengarahan terhadap sejumlah guru.
"Hari ini guru-guru masuk untuk melaksanakan briefing, di mana nanti ketika surat keputusan dari dinas tentang pembelajaran tatap muka keluar, maka secara serentak kelompok yang sudah dibagi sesuai dengan jadwal hadir di sekolah," ucap dia. "Jadi sementara kita menunggu surat keputusan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi."