SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan kendaraan wisatawan luar daerah yang hendak berwisata di Sukabumi diperiksa oleh petugas gabungan Operasi Ketupat Lodaya 2021 di pos penyekatan Dorifah Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, tepatnya Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Minggu (16/5/2021). Di pintu masuk menuju Kota Sukabumi itu, tidak sedikit kendaraan yang diputar balik.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas gabungan Polres Sukabumi Kota, Kodim 0607 Kota Sukabumi, Dishub, Satpol PP dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tersebut dilakukan untuk mengurangi jumlah warga luar Kota yang akan berwisata di di sejumlah objek wisata yang ada di Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga :
“Kegiatan ini kami lakukan untuk mengurangi jumlah warga masyarakat khususnya warga luar Kota yang akan berkunjung maupun berwisata ke tempat-tempat wisata yang ada di Sukabumi karena sesuai dengan perkembangan situasi yang ada, saat ini tempat wisata khususnya Pelabuhan Ratu sudah ditutup sementara oleh Pemerintah,” ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni
Menurut dia, baik pengendara sepeda motor maupun pengemudi mobil yang akan memasuki wilayah Sukabumi, khususnya yang akan berwisata akan diminta menunjukan bukti hasil pemeriksaan kesehatannya seperti hasil tes Rapid Antigen. Bila memang ada dan dinyatakan non Reaktif, maka mereka bisa melanjutkan perjalanannya.
"Akan tetapi hal ini pun tentatif ya, menyesuaikan dengan kondisi tempat wisata, bila memang sudah penuh, maka kami tetap imbau mereka untuk putar arah kembali ke daerahnya masing-masing,” jelasnya.
Dari Operasi Ketupat Lodaya 2021 yang dimulai dari Kamis (6/5/2021) hingga Sabtu (15/5/2021) malam tadi, sebanyak 1.076 kendaraan yang diputar balik. Kendaraan itu diputar balik di 4 pos penyekatan yaitu Dorifah, Jubleg, Terminal Lembursitu dan Dekranasda.
"Hingga saat ini, dari awal operasi yaitu tanggal 06 hingga 15 Mei 2021 atau Sabtu tengah malam tadi, totalnya ada 1.076 kendaraan yang kami putar balikan, baik itu pengendara yang diduga mudik lebaran atau yang akan berwisata. Hal ini kami lakukan untuk mencegah kerumunan yang mungkin terjadi di tempat wisata, mencegah penyebaran Covid-19 yang diakibatkan oleh aktivitas wisata ini,” tuturnya.
Sumarni menyatakan, karena pandemi Covid-19 ini masih ada maka masyarakat diminta menahan diri untuk tidak beraktivitas. "Tidak berwisata dulu untuk mencegah kepadatan maupun kerumunan-kerumunan yang mungkin timbul kawasan wisata dan akan menciptakan klaster Covid yang baru, apalagi beberapa tempat wisata di Sukabumi sudah resmi ditutup sementara oleh Pemerintah,” tandasnya.