Lanjutkan KEK, Wabup Sukabumi Minta Bukit Algoritma Prioritaskan Pekerja Lokal

Jumat 30 April 2021, 13:22 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri memastikan proyek Bukit Algoritma akan dibangun di atas lahan yang telah diusulkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Sukabumi.

Hal itu dikatakan Iyos usai menerima penjelasan dari Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya Kerja Sama Operasional atau KSO Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko di Pendopo Sukabumi, Jumat, 30 April 2021.

"Hari ini ada kejelasan bahwa Bukit Algoritma itu adalah investasi yang ada di dalam KEK. Jadi lanjutan dari KEK ini adalah investor melalui perusahaan yang dibawa Pak Budiman Sudjatmiko dan Pak Dhanny Handoko," kata Iyos kepada sukabumiupdate.com.

Iyos mengatakan saat ini status KEK Sukabumi masih dalam proses. Ia berharap hadirnya investasi Bukit Algoritma dapat mempercepat proses penetapan status KEK Sukabumi oleh Dewan Nasional KEK Republik Indonesia.

"Saya tekankan kalau di luar koridor KEK itu harus ada perizinan baru. Tapi kalau di koridor KEK kan kita tinggal menunggu keputusan dari Dewan Nasional KEK," ujarnya.

Iyos juga menyebut Pemerintah Kabupaten Sukabumi siap mendukung rencana Bukit Algoritma karena proyek tersebut membawa investasi yang besar dan bisa melahirkan multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat. 

"Langkah ke depan kita akan segera berkoordinasi dengan provinsi dan juga kita akan segera berkoordinasi dengan pejabat pusat bersama teman-teman Bukit Algoritma," kata dia.

Kendati begitu, kata Iyos, dirinya juga meminta agar investasi yang masuk melalui proyek Bukit Algoritma dapat mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal dari Sukabumi sesuai dengan kapasitas yang ada.

"Nah kalau high technology mungkin sangat terbatas, tetapi kan ada segmen-segmen lain yang bisa dikerjakan oleh warga Sukabumi. Yang paling penting adalah tidak diboyong semuanya oleh pekerja luar, tapi justru kita utamakan pekerja lokal yang sesuai dengan kapasitasnya," jelas Iyos.

Di lokasi yang sama, Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengatakan salah satu kendala belum ditetapkannya usulan KEK Sukabumi oleh Dewan Nasional KEK adalah karena belum adanya kepastian investasi yang masuk.

"Permintaan dari Dewan Nasional KEK, status nasional KEK akan bisa diperoleh jika ada realisasi investasi. Saya juga sempat melaporkan ini ke Pak Presiden Joko Widodo, Menteri Investasi Pak Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretariat Negara Pak Pratikno," kata Budiman.

Budiman berujar Bukit Algoritma merupakan realisasi dari usulan KEK Sukabumi yang menurutnya telah didukung Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Kami akan menunjukkan kepada pemerintah pusat bahwa Pemerintah Kabupaten Sukabumi mendukung, nanti kita akan sowan kepada pejabat terkait di tingkat pusat. Kita komunikasi dengan Sukabumi dulu, baru kalau Sukabumi beres kemudian ke Provinsi Jawa Barat," katanya.

photoPertemuan jajaran Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan tim proyek Bukit Algoritma, Jumat, 30 April 2021 di Pendopo Sukabumi. - (Sukabumiupdate.com/Oksa Bachtiar Camsyah)

Seperti diketahui, sejumlah perusahaan swasta akan membangun pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0 serta sumber daya manusia di wilayah Cikidang dan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Proyek bernama Bukit Algoritma tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 888 hektare dengan dana awal senilai Rp 18 triliun.

Lahan 888 hektare tersebut mencakup tiga desa di Kecamatan Cikidang: Cicareuh, Pangkalan, dan Taman Sari. Sementara satu desa di Kecamatan Cibadak adalah Desa Neglasari.

Dua perusahaan swasta yang berencana membangun proyek tersebut adalah PT Kiniku Nusa Kreasi dan PT Bintang Raya Lokalestari.

Keduanya telah membuat sebuah perusahaan kerja sama operasional atau KSO bernama PT Kiniku Bintang Raya, yang ketua pelaksananya diisi Budiman Sudjatmiko, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sekaligus Komisaris PT Perkebunan Nusantara V. 

Bukit Algoritma akan disulap bak Silicon Valley di Amerika Serikat, yang menjadi pusat perusahaan-perusahaan teknologi global. Mereka juga menggandeng salah satu Badan Usaha Milik Negara bidang konstruksi sebagai main contractor, PT Amarta Karya dan telah menandatangani kontrak pada 7 April 2021 lalu. 

Proyek ini terbagi menjadi tiga tahap dengan masa pengerjaan tiga tahun untuk fase pertama, tiga tahun untuk fase kedua, dan lima tahun untuk fase ketiga.

Pembangunan proyek pada fase pertama akan merampungkan kawasan seluas 353 hektare. Rencananya, groundbreaking atau peletakan batu pertama akan digelar pada Mei mendatang. Setelah selesai dibangun pada tahap pertama, Bukit Algoritma akan mulai beroperasi.

Di kawasan tersebut nantinya berdiri pusat sains, theme park, pusat kesehatan, pusat pertanian untuk makanan dan gizi, pusat kebugaran, serta plaza inovasi. Ada pula health center atau pusat kesehatan yang dibangun seperti medical city.

Proyek ini disebut menjadi mimpi jangka panjang. Untuk tahap pertama selama tiga tahun, PT Amarta Karya menjadi mitra kepercayaan untuk membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan sejumlah fasilitas lainnya.

Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengatakan satu investor asal Kanada telah resmi menanamkan modalnya untuk pembangunan proyek Bukit Algoritma.

Dalam kunjungannya ke Sukabumi pada Minggu, 18 April 2021, Budiman menyebut investor asal Kanada ini menginvestasikan uangnya sejumlah Rp 18 triliun untuk pembangunan fase pertama Bukit Algoritma. "Kita juga sedang bernegosiasi dengan salah satu negara Asia, Timur Tengah, dan Eropa," kata Budiman.

Ia mengungkapkan investasi awal untuk proyek Bukit Algoritma terbagi ke dalam dua jenis: klaster dan ekosistem. Dana Rp 18 triliun dari Kanada tersebut masuk untuk investasi klaster fase pertama yang akan digarap PT Amarta Karya berupa pembangunan infrastruktur. "Sementara untuk investasi ekosistem ini ada dari Jerman sebesar Rp 1,4 triliun," katanya.

Rencana pembangunan Bukit Algoritma ini bukan tanpa kritik. Sejumlah pihak menyebut bahwa proyek tersebut berpotensi membuka keran tenaga kerja asing karena belum siapnya sumber daya manusia dalam negeri.

Tak hanya itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG juga menyebut kawasan Cikidang dan Cibadak merupakan wilayah rawan gempa karena diapit Sesar Citarik dan Sesar Cimandiri.

Peringatan BMKG tersebut langsung dibantah Direktur Utama PT Amarta Karya Nikolas Agung. Nikolas mengatakan akan mengadopsi teknologi bangunan tahan gempa dari Jepang dalam pengerjaan fase pertama proyek prestisius ini.

Proyek Bukit Algoritma tidak berdiri di atas lahan kosong. Lahan seluas 888 hektare tersebut adalah milik PT Bintang Raya Lokalestari.

Dalam laporan Dewan Nasional KEK tahun 2018, perusahaan itu tercatat mengusulkan tanah tersebut untuk menjadi KEK Sukabumi dengan kegiatan utamanya: pariwisata, fusi sains, dan teknologi.

Sejak 2016 Pemerintah Provinsi Jawa Barat memang gencar mencari daerah yang akan diajukan sebagai KEK. Geopark Ciletuh menjadi kandidat pertama sebagai KEK berbarengan pengajuan statusnya sebagai Unesco Global Geopark. Pada April 2018, Ciletuh resmi menyandang status itu setelah melalui rapat Executive Board Unesco ke-204 di Paris, Prancis.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat lantas berburu potensi wilayah lain. Pada 2019, ada tujuh kawasan yang bakal diajukan ke pemerintah pusat.

Ketujuh kawasan tersebut adalah KEK Cikidang (Sukabumi), KEK Pangandaran, KEK Jatigede (Sumedang), KEK Walini (Bandung Barat), KEK Patimban (Subang), KEK Cirebon, dan KEK Kertajati (Majalengka).

Proses sebuah daerah menjadi KEK memakan waktu yang panjang. Ia harus melalui persetujuan pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, lalu terdaftar di Dewan Nasional KEK. Keputusan finalnya adalah persetujuan presiden.

Cikidang menjadi kandidat utama bersama Pangandaran. Syaratnya lumayan panjang: suatu kawasan bisa menjadi KEK ketika memiliki banyak potensi dan dukungan infrastruktur.

Direktur PT Bintang Raya Lokalestari Dhanny Handoko mengatakan semula ada 330 hektare lahan yang disiapkan untuk KEK, sebelum diperluas menjadi 888 hektare.

Dhanny mengaku mengikuti rapat intensif yang diadakan setiap dua minggu sekali bersama jajaran pejabat Jawa Barat selama hampir enam bulan, sebelum akhirnya berkas-berkas KEK Cikidang diajukan ke Dewan Nasional KEK.

Demi memuluskan hal tersebut, Dhanny mengaku telah menandatangani nota kesepahaman dengan Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Padjadjaran, serta telah mendapat persetujuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Bahkan ia mengaku telah menghibahkan masing-masing 25 hektare lahan untuk perguruan tinggi tersebut.

Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi Maman Abdurrahman pada awal tahun ini menyebut KEK Cikidang sudah melalui tahap finalisasi dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi. Ia memproyeksikan investasi di Cikidang bisa mencapai Rp 300 triliun dari Asia, Eropa, dan Timur Tengah.

Sayangnya, angan kawasan Cikidang 888 hektare untuk menjadi KEK masih kandas. Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto mengatakan Cikidang belum memenuhi syarat administratif sehingga berkas pengajuan dikembalikan ke PT Bintang Raya Lokalestari selaku pihak pemohon. Bahkan pengajuan tersebut belum masuk ke dalam tahap pembahasan di rapat Dewan Nasional KEK.

Persyaratan administrasi yang dimaksud di antaranya penguasaan lahan bukan atas nama perusahaan pengusul, kapasitas pembiayaan pembangunan KEK, dan izin lingkungan yang tidak sesuai dengan rencana bisnisnya.

Dalam data mutakhir Februari 2021, ada 15 KEK yang tersebar di Indonesia. Data ini belum memasukkan kawasan Cikidang. Untuk diketahui, daerah yang ditetapkan sebagai KEK mendapatkan kemudahan fasilitas dan insentif dari pemerintah, termasuk pengurangan pajak penghasilan bisa 100 persen untuk investasi di atas Rp 1 triliun selama 10-25 tahun.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Japar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Japar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes