SUKABUMIUPDATE.com - Ancaman kekeringan membayang-bayangi lahan persawahan di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat 2 pekan hujan yang tak kunjung turun. Air sangat dibutuhkan sebab dari 4.380 hektar sawah di daerah itu, 3.800 hektarnya sudah ditanami padi untuk masa tanam kedua tahun 2021.
Selama ini petani yang berada di Pajampangan atau daerah selatan Kabupaten Sukabumi mengandalkan air hujan untuk mengairi sawah mereka. Maka ketika hujan turun, petani kelimpungan mencari air.
Baca Juga :
"Untuk tanam kedua (porekat) di wilayah Kecamatan Ciracap hanya 3.800 luas sawah yang ditanami, ini tersebar di 8 desa. Dari jumlah luas tanaman padi diperkirakan terancam kekeringan 30 persen lebih. Kondisi ini diakibatkan belum adanya turun hujan selama 2 pekan," kata Bagian Administrasi BPP Kecamatan Ciracap, Rizki Aulia kepada sukabumiupdate.com, Senin (26/4/2021).
Menurut Rizki, pasokan air yang melimpah sangat dibutuhkan sebab saat ini padi baru berusia 1 - 2 bulan.
Sebenarnya selain mengandalkan air hujan, untuk mencukup kebutuhan air petani juga menggunakan sumber air dari irigasi Ciletuh. Akan tetapi debit air di irigasi turun drastis.
"Sampai saat ini kondisi permukaan sawah sudah mulai retak, namun daun dan batang padi masih kuat bertahan. Berharap di minggu - minggu ini bisa turun hujan," jelasnya.