SUKABUMIUPDATE.com - Unit Kegiatan Mahasiswa atau UKM Lingkung Seni (Lisensi) Universitas Nusa Putra tampil memukau membawakan musik tradisional sunda Degung Klasik dalam konferensi internasional ICEHOS (International Conference on Education, Humanities and Social Science), Sabtu (27/3/2021).
Tampil di hadapan ratusan peserta konferensi internasional dari berbagai negara, UKM Lisensi Nusa Putra berhasil memperkenalkan degung sebagai salah satu gamelan khas dan asli hasil kreativitas masyarakat Sunda.
Salah satu Pembina UKM Lisensi Dr Barkah menjelaskan, musik tradisional degung yang ditampilkan berjudul Padjajaran yang digarap secara apik oleh anggota UKM Lisensi.
Baca Juga :
"Suatu kehormatan bagi kami UKM Lisensi Nusa Putra bisa mempromosikan kesenian tradisional khususnya degung klasik ke masyarakat Internasional. Ini menunjukan kesenian tradisional itu tidak hilang, mahasiswa Nusa Putra yang relatif masih milenial berhasil memainkan gamelan degung klasik," ujarnya.
Dr Barkah menyebut, UKM Lisensi dibawah binaannya memang secara serius berupaya melestarikan kesenian tradisional Sunda. Selama ini, pihaknya juga melakukan kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Sukabumi dan pelaku seni tradisi di Kota dan Kabupaten Sukabumi.
"Kami juga merasa bersyukur, karena UKM Lisensi selama ini selalu didukung oleh Dinas Pendidikan Kota Sukabumi dan pelaku seni tradisi di Kota dan Kabupaten Sukabumi, sehingga mahasiswa Nusa Putra bisa lebih terarah dan terbina dalam melestarikan seni tradisi," lanjutnya.
Senada, Ketua UKM Lisensi Nusa Putra Yosep Maulana mengaku bangga UKM besutannya bisa memberikan persembahan yang memuaskan dalam gelaran Internasional.
"Bangga sekali pastinya, selain seni musik tradisional, UKM Lisensi juga bisa menampilkan kesenian tari tradisional dalam acara tersebut," jelas Yosep.
Bagi UKM Lisensi, lanjut Yosep, kesempatan-kesempatan tampil di panggung internasional merupakan ajang berharga dan dapat menambah motivasi anggota UKM untuk terus berkarya dan meningkatkan keterampilannya.
"Kita makin termotivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam berkesenian, khususnya seni-seni tradisi yang memang perlu kita jaga dan lestarikan," pungkasnya.