SUKABUMIUPDATE.com - Warga di sepanjang Jalur Sabuk Geopark Ciletuh - Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat atau tepatnya di Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas selama ini memenuhi kebutuhan hidup masih mengandalkan dari pertanian huma.
"Saya membuka lahan kosong dijadikan ladang atau huma untuk menanam padi ," ujar Mamat (43 tahun) petani asal Kampung Cibatu RT 05/05 Desa Girimukti kepada sukabumiupdate.com, Minggu (14/3/2021).
Baca Juga :
Mamat menyebut lahan yang ia garap adalah lahan kosong tersebut milik orang lain. Ia hanya ikut numpang saja, di lahan yang luasnya hanya 1.600 meter.
"Jarak dari rumah ke lahan huma sekitar empat kilometer. Kalau dari jalan provinsi menuju huma sekitar dua kilometer, dengan jalan kaki," jelasnya. "Warga disini kebanyakan nga-huma." terangnya.
Sementara itu Kepala Desa Girimukti, Akung Samsudin mengatakan mayoritas warganya itu memang berprofesi petani yang bercocok tanam dengan membuka lahan kosong, baik itu lahan milik perkebunan, atau milik orang lain.
"Kebanyakan petani huma sebanyak 90 persen, 5 persen nelayan, dan 5 persen lagi wiraswasta, pegawai dan lain lain," jelasnya.
"Dalam membuka lahan pertanian selalu berpindah-pindah, tidak selamanya di satu tempat, terkadang 1-2 tahun pindah lagi cari lahan kosong, untuk diolah. Bahkan humanya sudah ada yang dekat pesisir pantai. Kalau dirata-ratakan per hektare mencapai 3-4 ton. Kalau per tahun produksi bisa mencapai 1.400 ton, " terangnya.