SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meninjau langsung lokasi pergerakan tanah Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Minggu (7/2/2021).
Sekretaris Komisi III DPRD Jabar itu mengatakan, dalam kesempatan tersebut ia sekaligus memonitoring dan mengevaluasi peran Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dalam penanggulangan serta mitigasi bencana di Sukabumi, khususnya di Kampung Ciherang.
"Saya sengaja datang ke sini dalam rangka monitoring dan evaluasi sejauh mana peran Pemprov Jabar dalam penanggulangan bencana di Kampung Ciherang ini," kata Hasim dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com, Senin (8/2/2021).
BACA JUGA: Komisi III Evaluasi APBD Jabar Tahun 2019, Hasim Adnan: Belum 100 Persen
Sebelum melakukan peninjauan ke lokasi, Hasim Adnan mengaku sudah melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di level provinsi maupun kabupaten, terutama dengan Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Jabar dan BPBD Kabupaten Sukabumi.
Dari hasil koordinasi tersebut, dirinya mendapat informasi bahwa bantuan dari provinsi sudah disalurkan melalui BPBD Kabupaten Sukabumi.
"Kemarin saya kontak Pak Dani, Kepala BPBD Jabar. Bahwasannya bantuan dari provinsi mekanisme penyalurannya lewat BPBD Kabupaten. Hanya beliau minta waktu untuk data pendistribusiannya, karena akan dicek ke mana saja yang sudah terdistribusi," papar Hasim.
BACA JUGA: Perda Pesantren Akhirnya Disahkan, Hasim Adnan Sebut Kado Terindah
Berbekal informasi awal dari Kepala BPBD Jabar tersebut, di saat bersamaan Hasim Adnan mengkonfirmasi kepada tim yang sudah ada di lapangan. Dirinya mendapat informasi bahwa bantuan dari BPPD Provinsi belum diterima.
"Sekarang saya sudah dari lokasi becana. Hasil monitoring dan pendalaman informasi yang saya dapatkan, ternyata temuan di lapangan, bantuan dari BPPD Provinsi yang katanya sudah disalurkan melalui BPBD Kabupaten, namun belum ada," jelas Hasim.
Selain distribusi bantuan logistik dari provinsi, dalam kunjungannya kali ini, dirinya juga ingin mengetahui sudah sejauh mana upaya pemerintah terkait penyiapan hunian sementara dan hunian tetap untuk warga yang terdampak bencana ini.
"Saya juga sudah menggali informasi dengan mendengarakan masukan-masukan dari tim yang ada di lapangan. Dari hasil sharing tersebut diketahui, ternyata proses mitigasi bencana seringkali menemukan kendala, sehingga tadi saya mendapatkan informasi, bahwa masih ada beberapa persoalan yang membuat korban bencana belum sepenuhnya mendapatkan pelayanan yang maksimal," tegas pria yang juga Wakil Ketua DPW PKB Jawa Barat ini.
BACA JUGA: Kalau Raperda Penyelenggaraan Pesantren Rampung, Hasim Adnan: Kawal Sampai ke Daerah
Menurutnya, dalam kegiatan kebencanaan selain aspek tanggap darurat, pemerintah juga harus memikirkan upaya mitigasi bencana serupa. Agar dikemudian hari, potensi bencana susulan dan kejadian serupa di pusat-pusat permukiman warga dapat dihindari.
"Penting juga saya sampaikan kepada pemerintah agar segera menyiapkan tim untuk melakukan kajian lebih lanjut terkait bencana pergeseran tanah ini. Langkah selanjutnya, tim tersebut akan menggali apa saja yang menjadi faktor penyebab pergeseran tanah ini. Karena mungkin saja ini ada hubunganya dengan kesalahan dalam penataan ruang yang kemudian memicu Sesar Cimandiri menjadi lebih aktif," tandasnya.
Lebih dari itu, Hasim mengatakan, bencana ini merupakan urusan kemanusiaan. Untuk itu, ia akan berkomunikasi dengan para anggota legislatif lintas partai baik anggota DPRD maupun DPR RI untuk berkoordinasi lintas sektor dan secepatnya mendorong pemerintah agar segera memberikan solusi untuk korban terdampak dan terancam dari bencana pergeseran tanah ini.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.