SUKABUMIUPDATE.com - Bantuan untuk korban bencana pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi tak hanya berupa barang, seperti yang dilakukan mahasiswa STIE PASIM yang memberikan trauma healing dan menyemangati anak-anak di pengungsian, Sabtu (23/1/2021)
Kegiatan trauma healing atau penyembuhan efek traumatis pasca bencana alam merupakan salah satu hal yang sangat vital guna mengembalikan semangat dan mental khususnya pada anak-anak.
BACA JUGA: Soal Pergerakan Tanah Ciherang Sukabumi, DPRD Jabar Minta Badan Geologi Lakukan Kajian
Dalam proses trauma healing biasanya dilakukan dengan metode bernyanyi dan bermain yang mengalihkan pikiran anak-anak untuk melupakan kejadian bencana yang mereka alami.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE PASIM Silvia Pauzia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membuat anak-anak dipengungsian ini agar tetap semangat. Sebab, kata Silvia, yang paling rentan dalam bencana itu adalah anak-anak.
Menurut Silvia, mahasiswa STIE PASIM juga telah menyalurkan bantuan hasil penggalangan dana untuk korban bencana.
"Tadi kita juga sempat berdoa bersama serta kita menyalurkan donasi yang sudah kita dapatkan dari penggalangan dana selama tiga hari, kita buatkan berupa sembako dan bingkisan anak-anak," ungkapnya.
Mengenai banyaknya terjadi bencana, Silvia mewakili mahasiswa berharap Kepala Daerah dan juga BNPB harus lebih sigap lagi terhadap bencana. "Bagaimana caranya kita bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat tentang sigap bencana, sehingga kita bisa mengurangi angka-angka yang memang menjadi korban dalam suatu bencana," jelasnya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.