SUKABUMIUPDATE.com - Retakan baru muncul di lokasi bencana tanah bergerak Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Kondisi tersebut menyebabkan area retakan tanah makin meluas.
Kepala Desa Cijangkar, Heri Suherlan mengatakan, beberapa warga di Kampung Ciherang RT 01 dan RT 02 lebih memilih mengungsi lantaran khawatir dengan retakan-retakan di rumah mereka semakin membesar.
"Jumlah pengungsi kini menjadi 57 Kepala Keluarga dengan jumlah 170 jiwa. 45 Kepala Keluarga sekarang mengungsi di tetangga dan di rumah saudaranya yang tempatnya lebih aman, sedangnkan 12 Kepala Keluarga mengungsi di SDN Ciherang," kata Heri saat dihubungi sukabumiupdate.com, Rabu (20/1/2021).
BACA JUGA: Tiap Malam Tidur di Pengungsian, Curhat Warga Korban Tanah Bergerak di Ciherang Sukabumi
"Pergerakan tanah kemungkinan bisa bertambah lagi. Jadi untuk semua warga Kampung Ciherang kami minta untuk tetap waspada dan bisa menjaga keluarganya masing-masing," pungkas Heri.
Diberitakan sebelumnya, bencana ini mulai terjadi pada 13 Desember 2020 lalu dan hingga kini masih terus berlangsung. Pergerakan tanah ini terjadi di RT 01 dan 02 di RW 02 Kampung Ciherang.
Pergerakan tanah itu menyebabkan tanah retak dengan kedalaman bervariatif 1 hingga 3 meter. Tak hanya itu, dinding dan lantai rumah warga pun belah.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.