SUKABUMIUPDATE.com – Dua desa di Kecamatan Cidadap Kabupaten Sukabumi hingga hari ini, Sabtu (12/12/2020) dilaporkan masih mati lampu. Sudah lima hari kedua desa ini bergelap-gelapan, bahkan proses rekap dan pelaporan pilkada 2020 pun dilakukan dengan penerangan aplikasi senter smartphone, itupun untuk mengecas piranti elektronik harus bergantian di kantor desa yang menggunakan mesin genset.
Kedua desa itu adalah Tenjolaut dan Hergalmulya, salah satu wilayah paling luar Kabupaten Sukabumi yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur. Kepala Desa Tenjolaut, Soleh mengungkapkan aliran istrik di wilayahnya emang sudah sering terganggu, “Tapi sudah lima hari ini mati total, info dari PLN banyak sambungan dan gardu yang terdampak bencana badai, hujan deras disertai angin kencang,” ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (12/12/2020).
Kondisi ini menurut Soleh menganggu aktivitas warga dan pemerintahan desa khususnya sejumlah tahapan pilkada 2020 yang digelar tanggal 9 Desember 2020 kemarin. “Proses rekap data sulit dilakukan di TPS. Kita ada genset di Kantor Desa, jadi warga dan petugas banyak yang melakukan kegiatan disana, termasuk ngecas handphone,” sambung Kepala Desa Tenjolaut.
“Selama lima hari ini, warga terus berdatangan ke kantor desa hanya untuk ngecas peralatan elektronik mulai dari hp, senter dan dan lainnya. Apalagi kan pelajar masih belajar daring, kasian juga,” pungkas Soleh yang berharap masalah aliran listrik ini segera bisa ditanggulangi oleh PLN.
BACA JUGA: 17 Kecamatan Masih Mati Lampu, Pelaporan Sirekap Mobile Pilkada Sukabumi Terganggu
Ia memaparkan bahwa masalah listrik mulai tidak stabil di dua desa ini sejak dua tahun silam, saat PLN memperluas jaringan ke Desa Mulya Sari Cianjur dari gardu PLN di Desa Hegarmulya. “Sejak itu listrik byarpet, kami sudah melaporkan kendala ini karena warga juga protes ke kami alat-alat rumah tanggal mudah rusak karena listrik tidak stabil,” pungkas Soleh.
PLN sendiri mengakui jika cuaca ekstrim hujan disertai angin puting beliung yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Barat sepekan terakhir menyebabkan gangguan aliran listrik di sejumlah wilayah di Jawa Barat dan sekitarnya. Mulai Jumat (11/12/2020) kemarin, seluruh gardu atau sebanyak 7.155 gardu yantg mengalami gangguan dan tersebar di Tasikmalaya, Cimahi, Cianjur, Sukabumi, dan Garut dilaporkan telah kembali menyala.
Warga berkumpul di Kantor Desa Tenjolaut Cidadap hanya untuk cas hp dari genset yang disediakan pemdes
“Tim terus bekerja keras dan memonitor kondisi di lapangan sejak cuaca ekstrim terjadi. Untuk mempercepat pemulihan kami turunkan 494 personil yang berasal dari berbagai unit yang ada di Jawa Barat, mereka hadir membantu upaya percepatan pemulihan,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com.
Jumlah personil tersebut tersebar diantaranya di Sukabumi sebanyak 218 personil, di Cianjur sebanyak 30 personil, di Garut sebanyak 132 personil, di Tasikmalaya sebanyak 64 Personil dan di Cimahi sebanyak 50 Personil. “Tidak hanya itu, kami juga banyak sekali mendapatkan bantuan dari masyarakat dan TNI pada proses pemulihan kelistrikan, sehingga kini listrik menyala kembali,” tambah Agung.
BACA JUGA: PLN Minta Maaf! Petugas Masih Tangani Listrik Padam di Sukabumi, Ini Daftarnya
Agung mengakui Sukabumi adalah wilayah terdampak paling parah dari bencana tersebut. “Sukabumi memang menjadi daerah terparah, karena di sana hujan lebat disertai angin puting beliung yang mengakibatkan banyak tiang patah tertimpa Pohon pada medan yang sulit. Oleh karena itu, untuk kepentingan masyarakat, kemarin kami gunakan genset yang disediakan di tempat-tempat fasilitas umum,” tambah Agung.
Catatan Redaksi: Ada perubahan naskah pukul 12.32 WIB.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.