SUKABUMIUPDATE.com - Sedikitnya dalam kurun waktu lima bulan ini, empat remaja tewas setelah tenggelam di dua bendungan yang ada di Kabupaten Sukabumi. Kedua bendungan tersebut adalah Bendungan Pasanggrahan dan Bendungan Cikanteh.
Dalam catatan redaksi sukabumiupdate.com, dua remaja yang berstatus pelajar tewa akibat tenggelam di Bendungan Pasanggrahan, Sungai Cigunung yang berada di RT 02/01, Desa Sukasari, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi pada Rabu, 17 Juni 2020.
Polisi kemudian menjelasakan ihwal kronologi tewasnya dua remaja berinisial JA (13 tahun) dan AFM (13 tahun) tersebut.
Saat itu, sekira pukul 10.00 WIB, korban dan saksi berjumlah 4 orang berangkat menuju lokasi kejadian untuk berenang. Kemudian sekira pukul 10.10 WIB, mereka tiba di lokasi bendungan.
BACA JUGA: Ada Pusaran Air, Ini Kronologi Anak Tenggelam di Cisaat Sukabumi
Saksi bernama Yusuf (14 tahun) dan Aziz (13 tahun) terlebih dahulu berenang dan kedua korban masih berada di tepi sungai. Kurang lebih 5 menit di dalam air, kedua saksi naik ke tepi sungai, dan korban langsung berenang.
Tidak lama setelah kedua korban melompat ke dalam sungai, korban langsung tenggelam dan kedua saksi pun bergegas menolong korban. Namun sayang, kedua saksi ikut tengelam terkena pusaran air di dalam sungai itu.
Korban dan saksi lalu berteriak dan beruntung ada warga setempat yang menolong dengan cara menjulurkan kayu. Tetapi, kala itu hanya kedua saksi yang dapat di selamatkan oleh warga. Alhasil kedua saksi memberitahukan kepada orang tua korban mengenai kondisi tersebut.
Selanjutnya sekira pukul 11.30 WIB, korban pertama berinisial JA 13 tahun ditemukan. Kemudian sekitar pukul 12.15 WIB korban kedua, AFM 13 tahun juga berhasil ditemukan.
Warga menunjukkan lokasi tenggelamnya dua remaja di Bendungan Pasanggrahan, aliran Sungai Cigunung, Desa Sukasari, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 17 Juni 2020. Sumber foto: Sukabumiupdate.com/Oksa BC
Bendungan Pasanggrahan ini juga sebelumnya telah memakan korban jiwa.
Pada 2016 silam, dua mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terseret aliran sungai di lokasi yang sama di bendungan yang oleh warga disebut Bendungan Pasanggrahan.
Dari kronologi dalam press release di situs UNJ, disebutkan musibah itu terjadi pada pada Sabtu, 30 Januari 2016 sekira pukul 17.00 WIB. Saat itu, ada 4 orang mahasiswa UNJ dan 1 orang warga setempat yang melakukan aktivitas di sela kegiatan KKN di bendungan tersebut.
BACA JUGA: Korban Kedua Ditemukan, Remaja Tenggelam di Bendungan Cikanteh Sukabumi
Saat sedang berada di bendungan, tiba-tiba banjir bandang datang dan menghanyutkan kelima orang tersebut. Kejadian itu menyebabkan 2 orang mahasiswi UNJ meninggal dunia, yaitu Marsya Sukma Anissa dan Rizqi Sulistyowati. Adapun tiga orang lainnya selamat.
Kemudian peristiwa teranyar terjadi di Bendungan Cikanteh aliran Sungai Cikanteh Kampung Cikanteh RT 02/01 Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Rabu (25/11/2020).
Dua remaja bernama Ramdan (13 tahun) dan Saeful Alam (18 tahun) ditemukan meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan hilang saat berenang di bendungan tersebut.
Ramdan sendiri telah lebih dulu ditemukan meninggal dunia terselip bebatuan di dekat bendungan tersebut pada Rabu (25/11/2020) pukul 16.00 WIB. Kemudian Saeful ditemukan meninggal dunia pula pada Kamis (26/11/2020) sekira pukul 09.00 WIB di kedalaman 5 meter.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.