SUKABUMIUPDATE.com - Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan Cibadak Sukabumi memutuskan untuk menerapkan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) alias online setelah ditemukannya sejumlah santri yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Pimpinan Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan Heriyanto mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait termasuk Satgas Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, pihaknya menetapkan bahwa kegiatan belajar tatap muka diberhentikan.
"Santri yang terkonfirmasi positif akan melakukan karantina mandiri di asrama sekolah di bawah pengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Sementara santri yang dinyatakan negatif Covid-19 akan kembali ke daerah asalnya masing-masing. Untuk selanjutnya kegiatan belajar akan dilakukan secara daring," jelasnya, Jumat (6/11/2020).
BACA JUGA: 57 Santri Terpapar Corona, Pesantren di Sukabumi Jelaskan Penanganannya
Heriyanto juga menceritakan ihwal pertama kali kasus Covid-19 ini terjadi di pondok pesantrennya. Ia memprediksi, salah satu potensi terjadinya penularan virus ini berawal dari satu kegiatan olahraga yang dilakukan oleh para santri.
"Bermula dari kegiatan osis mengundang vendor dari luar, kegiatan itu berupa paintball, di mana anak berganti baju dan helm. Itu yang menurut kami celah terbesar yang memungkinkan terjadi ini," imbuhnya. "Gejala di anak itu mulai demam, dan saat yang berbarengan mereka camping di sekitar sekolah, jadi kondisi imunitasnya sedang turun. Ada beberapa anak yang mulai kehilangan penciuman. Tapi saat itu langsung kita bawa rapid test dan hasilnya non reaktif," jelas Heriyanto menambahkan.
Saat ini pihak Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan telah melakukan penanganan terhadap santri mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19. Penanganan tersebut dilakukan sesuai dengan standar protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
BACA JUGA: Data Satgas: Bertambah, 124 Santri Ponpes di Cibadak Sukabumi Terpapar Corona
Sementara itu, Camat Cibadak Lesto Rosadi mengatakan, pihaknya telah melakukan disinfeksi total di seluruh area pondok pesantren. Selain itu, Lesto juga meminta pihak Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan agar mengurangi aktivitas kendaraan dari dalam pesantren.
"Karena tadi kami melihat masih ada hilir mudik kendaraan dari pesantren ke lingkungan permukiman, maka kami sarankan hanya boleh satu kendaraan yang siaga keluar masuk, baik roda empat atau roda dua, karena menghindari paparan keluar," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi mencatat ada 124 siswa (santri) Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan Cibadak Sukabumi yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Pihak Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan juga telah mengkonfirmasi adanya 57 santri laki-laki mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu didapat dari tes swab PCR kepada 318 santri pada tanggal 4 November 2020. Jumlah 57 santri terkonfirmasi positif tersebut bersifat sementara, sehingga saat ini data itu mengalami peningkatan menjadi 124 orang berdasarkan keterangan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.