SUKABUMIUPDATE.com - Selain Kecamatan Cicurug dan Cidahu yang terdampak banjir bandang pada Senin (21/9/2020) lalu, peristiwa itu juga dirasakan warga di dua desa yang berada di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
Kedua desa ini adalah Desa Langensari dan Desa Kompa. Di sana terdapat sejumlah rumah dan infrastruktur yang rusak diterjang banjir bandang tersebut.
Kasi Sosial dan Budaya Kecamatan Parungkuda, Saep Purnama mengatakan, di Kampung Bojong Astana Desa Langensari, terdapat sebuah musala yang rata dengan tanah, jembatan penghubung antar kampung yang juga rusak, dan empat rumah yang mengalami rusak ringan.
"Kemudian masih di Kampung Bojong Astana, ada sembilan kolam ikan milik warga terendam dan ikannya hilang, serta dua petak sawah tergerus sehingga gagal panen," terangnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (29/9/2020).
BACA JUGA: Banyak Bangunan Rusak Akibat Banjir Bandang Sukabumi, Pemkab Prioritas ke Infrastruktur
Sedangkan di Kampung Bantar, Desa Kompa, terdapat satu rumah rusak berat, dua unit kendaraan sepeda motor hanyut dan jembatan penghubung antara kampung rusak.
Saep menuturkan, pemerintah kecamatan telah melaporkan data yang terdampak tersebut ke Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk ditindaklanjuti.
"Kalau kendaraan di Parungkuda, yang hanyut dua inti kendaraan roda dua terbawa arus, bangkai kendaraan sudah ditemukan lagi," katanya.
Sementara itu, bantuan logistik berupa sembako, baju layak pakai, dan lainnya, terus didistribusikan kepada warga yang terdampak, baik itu dari posko tanggap bencana yang berada di Kecamatan Cicurug maupun posko yang didirikan di Kecamatan Parungkuda.
"Jumlah keluaraga yang terdampak di kedua desa itu sebanyak 11 KK. Saat ini masyarakat tengah membutuhkan bahan material bangunan, terutama untuk membangun jembatan dan musala yang hancur," tandas Saep.