Tidak Hilang! Rambu Tsunami di Ujunggenteng Sukabumi Ternyata Ditutup Stiker Wisata

Selasa 29 September 2020, 08:13 WIB

SUKABUMIUPDATE.com- Teka teki hilangnya plang peringatan imbauan dan arahan evakuasi rawan tsunami di spot wisata Bagalbatre Pantai Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi akhirnya terjawab. Plang milik negara yang dipasang oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika) ini ternyata tidak hilang, hanya ditutup stiker himbauan kebersihkan dan kelestarian karena keberadaannya bikin takut pengelolah dan pengunjung tempat wisata. 

Plang tersebut masih berdiri kokoh di lokasi pemasangan awal, namun sudah berganti desain, warna dan fungsi. Catatan sukabumoiupdate.com, plang dengan warna kuning cerah tersebut dipasang oleh BPBD Provinsi Jawa Barat pada tanggal 10 Agustus 2019 silam, atau sudah lebih setahun yang lalu. 

Plang ini dipasang sebagai upaya mitigasi bencana BPBD di sepanjang pantai selatan, termasuk Jawa Barat dan Sukabumi yang memang menjadi wilayah rawan tsunami dari zona-zona patahan bumi terutama gempa megathrust.

Plang ini berfungsi sebagai rambu peringatan dan petunjuk praktik bagi warga dan pengunjung jika terjadi gempa dengan potensi tsunami. Dilengkap gambar ikon kawasan rawan tsunami dan kalimat besar bertuliskan Anda Berada di Wilayah Rawan Tsunami.

BACA JUGA: Hilang! Plang Evakuasi Tsunami Gempa Megathrust di Ujung Genteng Sukabumi

Berikut tiga petunjuk praktis untuk pengunjung saat gempa terjadi; 

Pertama, kenali  jalur dan tempat evakuasi terdekat. Kedua, bila merasakan gempa bumi jangan panik dan lindungi kepala.

Ketiga, bila gempa bumi terasa lebih dari 20 detik: pertama harus segera evakuasi menjauhi pantau atau tempat lebih tinggi, kedua hindari sungai dan jembatan, dan ketiga, setelah tiba ditempat aman tinggu arahan dari aparat setempat/ BPBD dan BMKG.

Plang inipun beralih fungsi, setelah pengelolah objek wisata bagalbatre menilai keberadaan rambu tersebut malah membuat takut pengunjung dan pelaku usaha di kawasan tersebut. Akhirnya plang yang berada di spot bagalbatre di Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi ini diputuskan untuk ditutup dengan himbuan lainnya pada akhir tahun 2019.

BACA JUGA: Lihat Tanda Ini di Pantai Selatan Sukabumi, Pelajari dan Cermati

"Plang tersebut masih ada dilokasi spot Bagalbatre," ucap pengelola spot Bagalbatre Ujunggenteng,Toto Agency Art kepada Sukabumiupdate.com, Selasa (29/9/2020).

Toto menjelaskan setelah dipasang oleh BNPB melalui BPBD Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sukabumi banyak masukan dari masyarakat sekitar Bagalbatre. “Warga keberatan dengan adanya plang himbauan tersebut, karena seolah-olah menakuti pengunjung,” kata Toto.

Plang peringatan rawan tsunami BNPB diganti materinya sebagai plang himbauan wisata di spot Bagalbatre Ujung Genteng Sukabumi 

“Mereka meminta untuk dipindahkan, kebetulan ada rapat akhir tahun 2019 di aula kantor Desa Ujunggenteng dibahas dan disampaikan kepada Kepala Desa Ujunggenteng. Atas kesepakatan bersama daripada dipindahkan, akhirnya plang tersebut dimanfaatkan digunakan sebagai plang himbauan lain," beber Toto.

Sejak saat itu, hilanglah rambu peringatan rawan tsunami berganti menjadi plang berwarna putih bertuliskan 7 poin yang intinya menjaga kelestarian dan kebersihan objek wisata Bagalbatre. Berikut isi plang yang terbaru tersebut.

BACA JUGA: Melihat Jalur Evakuasi Tsunami Gempa Megathrust di Ujung Genteng Sukabumi

Pertama, dilarang merusak terumbu karang. Kedua, perahu dilarang bersandar di lokasi instagramable. Ketiga, pedagang musiman dilarang berjualan di lokasi instagramable. Keempat, dilarang melakukan aktivitas memasak/membakar di lokasi instagramable. Kelima, dilarang merusak/mencoret-coret spot instagramable. Keenam, buanglah sampah pada tempatnya. Ketujuh, bantu kami (pengelola) merawat lokasi instagramabledengan membeli sticker. 

Plang baru yang bertulsikan tertanda pengelolah ini tak memuat satupun point tenteng rambu dan petunjuk praktis sebagai kawasa rawan tsunami. Toto pun mengaku siap melepas kembali stiker yang menutup pringatan dari BNPB dan BMKG tersebut, “Jika memang diminta dibuka kembali ya kami buka,” pungkas Toto.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)