SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah video beredar di jejaring media sosial Facebook. Video itu menunjukan adanya penumpukan pakaian bekas di sebuah mushola yang berada di lokasi banjir bandang Sukabumi.
Dalam video berdurasi 1 menit 53 detik itu, nampak sejumlah pakaian bekas menumpuk di salah satu mushola yang diduga dijadikan sebagai posko penerimaan bantuan atau donasi.
Setelah ditelusuri, video itu rupanya diambil oleh salah seorang relawan kemanusiaan yang ada di lokasi bencana tersebut. Relawan itu bernama Bang Gun.
Bang Gun membenarkan ihwal video tersebut yang memang terjadi di salah satu mushola di Kampung Nyangkowek, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Korban Banjir Bandang Sukabumi Butuh Pakaian Dalam (Baru) Hingga Peralatan Bayi
"Jadi bukan tidak dimanfaatkan, tetapi sangat banyak yang memang dari si pemberi tidak disortir dengan ketat. Sehingga, yang timbul adalah penumpukan pakaian bekas yang malah menjadikan pekerjaan baru dan beban setelahnya," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (24/9/2020).
"Sehingga dalam kata lain, dalam tanda kutip, mereka hanya menumpang membuang pakaian yang memang sudah tidak dipergunakan. Berdasarkan pengalaman saya pribadi, termasuk di tsunami Pandeglang, longsor dan banjir bandang di Cigudeg beberapa waktu yang lalu," tambahnya.
Ia menuturkan, fenomena tersebut tidak hanya terjadi di bencana alam banjir bandang yang menerjang Sukabumi beberapa waktu lalu. Tapi, hal serupa juga kerap terjadi di bencana alam sebelumnya.
"Beberapa kali pengalaman di lapangan pada saat terjadi musibah bencana alam, bantuan pakaian bekas malah justru menimbulkan permasalahan baru, yaitu menggunungnya pakaian bekas tadi yang memang sangat banyak yang tidak layak pakai," tuturnya.
"Nah seperti yang di Nyangkowek tadi, ketika dilakukan penyortiran secara baik oleh beberapa tenaga relawan, akhirnya yang dimanfaatkan hanya sekitar tidak lebih dari 10 persen jumlah yang ada. Itu belum semuanya yang di video itu, belum di posko dan relawan yang lain," tandas Bang Gun.