SUKABUMIUPDATE.com - Abrasi mengancam pemukiman warga pesisir Pantai Cipatuguran, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Abrasi yang terjadi di Kampung Cipatuguran saat ini semakin mengkhawatirkan dan mengancam rumah warga RW 05, 06, 20 dan 21.
Sebab abrasi itu membuat jarak rumah warga ke bibir pantai kian dekat, sekitar 10 meter saja. Bahkan ada yang kurang dari itu.
BACA JUGA: Abrasi Ancam Pemukiman, Warga Cipatuguran Palabuhanratu Minta Solusi ke Dewan
"Saat ini bibir pantai dengan pemukiman dan rumah warga sudah hanya berjarak 3 meter, secara keseluruhan (jarak bibir pantai ke pemukiman) bervariasi ada yang 7 meter, 10 meter, 12 meter," kata ketua RW 21 Ujang Sudira, Kamis (13/8/2020).
Warga, kata Sudira berharap pemerintah termasuk kepada DPRD Kabupaten Sukabumi bisa mengatasi abrasi tersebut. "Ini harus segera tangani dengan penanganan yang sifatnya permanen, makanya kami memohon kepada DPRD supaya didorong lembaga mana yang bisa menangani abrasi ini," terangnya.
BACA JUGA: Komisi II: Warga Sebut Abrasi di Cipatuguran Sukabumi Akibat PLTU Palabuhanratu
Warga Kampung Cipatuguran, Ade Supriyadi (55 tahun) mengatakan abrasi tersebut membuat warga was-was. Saat ini abrasi yang terjadi menyebabkan banyak pohon kelapa yang ditanam warga tumbang.
"Karena abrasi itu sangat besar, saat ini tanah maritim dan tanah milik kami hampir habis terkikis. Sekarang bibir pantai ke pemukiman kurang lebih tinggal 10 meter dan pohon pohon kelapa yang kami tanam sejak 10 tahun yang lalu semua tumbang," ujar Ade.
BACA JUGA: Ombak Besar di Cipatuguran Palabuhanratu Ancam Permukiman Warga
Dijelaskan Ade, abrasi yang terjadi di Kampung Cipatuguran terjadi semenjak adanya pembangunan dermaga batubara PLTU 2 Palabuhanratu Jawa Barat yang dibangun sejak 2007 lalu.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi, Eji Aziz Ismail, menyatakan akan mendorong pemerintah menanggulangi permasalahan-permasalahan dan usulan yang disampikan warga pesisir Pantai Cipatuguran.
Dari keterangan warga, kata Eji, terjadinya abrasi di Kampung Cipatuguran akibat adanya pembangunan dermaga PLTU Palabuhanratu Indonesia Power. "Nanti kita akan komunikasikan dengan PLTU disitu kan ada CSR, kejadian itu harus ada penangan dari pihak perusahaan dalam hal ini Indonesia Power untuk penanggulangannya," tandas Eji.