SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memastikan penambahan 10 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sukabumi bukan berasal dari instansi pemerintah daerah.
Tapi Fahmi menyebut, salah satu dari 10 pasien positif tersebut ada yang berasal dari institusi perkantoran yang ada di wilayah Kota Sukabumi. Institusi perkantoran tersebut merupakan milik BUMN.
"Yang 10 kemarin itu berasal dari empat sumber. Jadi bukan dari satu sumber, tapi dari empat sumber. Ada yang dari Jakarta lalu masuk ke Sukabumi. Ada yang dari salah satu institusi. Salah satu pelayanan perkantoran yang ada di wilayah Kota Sukabumi," kata Fahmi kepada awak media, Rabu (5/8/2020).
BACA JUGA: 10 Kasus Baru Covid-19 di Kota Sukabumi Berasal Dari Perkantoran
Fahmi menjelaskan, institusi perkantoran tersebut bukan milik Pemerintah Daerah Kota Sukabumi. "Bukan swasta juga. Harusnya sih ditutup karena sudah punya protokol masing-masing. Intervensi dari Pemda kita hanya menyampaikan ada yang positif, jumlahnya sekian, maka tolong lakukan protokol sesuai dengan keputusan pemerintah pusat," jelas Fahmi.
Fahmi mengungkapkan, Pemerintah Daerah Kota Sukabumi akan terus melakukan tracking, tracing, dan testing dalam upaya melacak kasus Covid-19 di masyarakat.
"Ini tiga kunci utama. Selama vaksin spesifiknya belum ditemukan, maka pergerakan Covid-19 ini akan terus naik turun. Kadang bertambah kadang tidak. Jadi pertama, saya berharap masyarakat juga tidak kaget dengan adanya fluktuasi penambahan ini. Kedua, ini menandakan Covid-19 belum selesai, jadi warga jangan lengah dan tetap gunakan protokol kesehatan," pungkasnya.
BACA JUGA: Update 3/8: Usai Libur Idul Adha, Positif Covid-19 di Kota Sukabumi Bertambah 10 Kasus
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana pada Senin, 3 Agustus 2020 lalu menyebutkan, 10 pasien baru yang terpapar Covid-19 usai libur perayaan Idul Adha berasal dari empat sumber perkantoran, delapan orang dari dua kantor di Kota Sukabumi, sedangkan dua lainnya dari dua kantor di Jakarta. Namun Wahyu tak bisa menyebutkan secara persis kantor apa yang dimaksud.
Wahyu hanya menjelaskan, dari 10 pasien ini, dua adalah warga Kota Sukabumi yang bekerja di Jakarta. delapan lainnya bekerja dari dua perkantoran yang ada di wilayah Kota Sukabumi. Mereka ditemukan hasil tracing dari swab test yang dilakukan oleh masing-masing manajemen perkantoran tersebut.