SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi kesehatan para korban predator anak di Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi membaik. Kendati demikian, para korban ini sempat menjadi gampang marah dan kerap mengurung diri di kamar.
Hal itu diungkapkan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Yani Zatnika Marwan.
BACA JUGA: Psikolog Periksa 24 Orang Korban Predator Anak di Kalapanunggal Sukabumi
"Terakhir kemarin saya kesana mereka baik baik saja, kondisinya sehat dan tidak terlihat trauma," ujar Yani kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (4/7/2020).
Lebih lanjut Yani menuturkan, psikolog yang mendampingi para korban tidak mengalami kesulitan mengarahkan para korban. Hanya saja untuk melakukan wawancara belum dilaksanakan kepada seluruh korban mengingat banyaknya korban dan waktu yang terbatas.
BACA JUGA: Pengakuan Korban Predator Anak di Kalapanunggal Sukabumi: Tiga Kali Disodomi
Selain itu, P2TP2A bersama psikolog juga meminta keterangan kepada para orang tua dari anak yang menjadi korban.
"Saya juga berbicara dengan para orang tua (korban) menanyakan perubahan apa yang terjadi pada anak anak mereka setelah kejadian itu. Jawabannya hampir sama, anaknya jadi gampang marah dan kerap mengurung di kamar," jelasnya.
BACA JUGA: Empat Korban Predator Anak di Kalapanunggal Sukabumi Visum di RSUD Sekarwangi
Sehingga P2TP2A terus intens melakukan komunikasi dengan orang tua korban. P2TP2A juga meminta para orang tua agar lebih ketat lagi dalam mengawasi anak anaknya, terutama saat anak menggunakan Facebook.
"Intinya kami menghimbau kepada para orang tua untuk selalu tanamkan keimanan dan akidah yang kuat pada anak anak dan berani lapor jika menemukan hal-hal yang mencurigakan juga ajak anak supaya terbuka pada orang tuanya," tandasnya.