SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa tewasnya dua anak saat berenang di Sungai Cigunung, Kampung Cijambu RT 02/01, Desa Sukasari, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (17/6/2020) bukan yang pertama kali terjadi.
Pada 2016 silam, 2 mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terseret aliran sungai di lokasi yang sama di bendungan yang oleh warga disebut bendungan Pasanggrahan.
BACA JUGA: Identitas Dua Anak yang Tenggelam di Aliran Sungai Cigunung Cisaat Sukabumi
Dari kronologi dalam press release yang dirilis di situs UNJ, disebutkan musibah terjadi pada pada hari Sabtu, 30 Januari 2016 sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu ada 4 orang mahasiswa UNJ dan 1 orang warga setempat melakukan aktifitas disela kegiatan KKN di bendungan tersebut.
Saat sedang berada di bendungan, tiba-tiba banjir bandang datang dan menghanyutkan kelima orang tersebut. Kejadian itu menyebabkan 2 orang mahasiswi UNJ meninggal dunia, yaitu Marsya Sukma Anissa dan Rizqi Sulistyowati. Adapun tiga orang lainnya selamat.
BACA JUGA: Main di Aliran Sungai Cigunung, Dua Anak SD di Cisaat Sukabumi Ditemukan Meninggal
"Ini kejadian yang kedua kalinya. Kalau yang mahasiswa itu kejadiannya saat berselfie kemudian datang banjir bandang yang menyeret mereka," kata Kades Sukasari, Dendi Zaenudin.
Menurut Dendi bendungan tersebut memang cukup rawan karena airnya dalam, tepatnya di bawah bendungan tersebut. Adapun pada kejadian Rabu (17/6/2020), dua korban meninggal dunia merupakan warga Kampung Cikaroya, Desa Gunungjaya, Kecamatan Cisaat.
"Kami turut berduka dengan kejadian ini. Kedua korban yang tewas adalah warga Desa Gunungjaya," jelasnya.
BACA JUGA: Bocah Kelas 3 SD Tewas Tenggelam di Aliran Sungai Cikarang Sukabumi
Sementara itu, warga Jafar Maulana (20 tahun) menuturkan, bendungan tersebut kerap dijadikan lokasi pemandian oleh anak-anak. Jafar menyebut, kedalaman dari bendungan tersebut berkisar lebih dari 2 meter dan panjang sekitar 10 hingga 12 meter.
Jafar juga membenarkan kejadian tenggelam di bendungan tersebut merupakan yang kedua kalinya.
"Bukan hanya sekali, tapi dua kali dengan (korban) perempuan yang terbawa arus. Dia tidak tahu kalau ada arus air saat berfoto di sungai tersebut. (Korbannya) Mahasiswa dari Jakarta," ucap Jafar tukasnya.