SUKABUMIUPDATE.com - Pelaksaan rapid test tahap keempat Pemerintah Kota Sukabumi digelar hari ini, Sabtu (23/5/2020), di halaman pusat perbelanjaan Ramayana Kota Sukabumi. Wali Kota Achmad Fahmi mengatakan, tahap keempat ini merupakan pelaksaan rapid test tahap terakhir dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Sukabumi.
"Jadi kalau selama PSBB ini adalah tahap terakhir, dengan jumlah total 400 rapid test yang kita laksanakan. Dari 400 ini, gelombang pertama dan kedua sudah kita umumkan hasilnya, tinggal gelombang ketiga yang kemarin dengan hari ini akan kita umumkan juga kepada teman-teman media," kata Fahmi kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Kota Sukabumi Tertinggi Positif Corona di Jabar Hasil Rapid Test, Emil Izinkan Karantina Parsial
Fahmi menjelaskan, beberapa titik pusat keramaian di Kota Sukabumi menjadi lokasi pelaksanaan rapid test. Lokasi tersebut adalah kawasan Jalan Ahmad Yani dan hari ini di kawasan pusat perbelanjaan Pasar Gudang dan Ramayana.
"Jadi pusat keramaian yang kita pilih sebagai titik-titiknya, kemarin wilayah atas yang dipilih sekarang wilayah bawah. Ini tahap terakhir di masa PSBB, nanti setelah PSBB kita akan lakukan lagi," jelasnya.
BACA JUGA: Rapid Test Kota Sukabumi di Jalan Ahmad Yani Memasuki Tahap Ketiga
Fahmi menyebut, total rapid test yang dilakukan sejak munculnya Covid-19 di wilayah Kota Sukabumi, mencapai 4 ribu rapid test. "Ada yang reaktif dan non reaktif. Yang reaktif langsung kita tindaklanjuti dengan pemeriksaan swab dan isolasi mandiri sampai hasil swabnya keluar," ujarnya.
Semantara itu, salah seorang karyawan pusat perbelanjaan, Tia Mudiawati (22 tahun) mengungkapkan, dirinya cukup khawatir dengan rapid test yang diikutinya. Sebab, sambung Tia, saat ini ia masih bekerja di lokasi yang relatif sering dipadati banyak orang.
“Kalau rasa was-was pasti ada ya karena kita gak tau hasilnya kaya gimana, tapi semoga aja pada negatif. Ini baru pertama kali. Harapannya, semoga baik-baik saja untuk semua. Kalau rasa khawatir pasti ada karena seperti di KASSA banyak orang berdekatan, sebisa mungkin kita harus kasih jarak minimal satu meter biar gak berdekatan. Protokol kesehatan tetap berjalan," pungkasnya.