SUKABUMIUPDATE.com – Pelaksanaan hari pertama PSBB (Pembatasan sosial Berskala Besar) di Sukabumi, Rabu 6 Mei 2020 masih membingungkan masyarakat. Bingung karena pos pengamanan PSBB yang ada di sepanjang jalan, pagi-pagi (dibawah jam 07.00 WIB) masih kosong belum ada petugas, sehingga masih banyak angkot penuh penumpang lalu lalang.
“Kang mimin , gening seer keneh nu di lebet angkot teh? kuat meteut..,” tulis netizen mengirim pesan ke fanspage sukabumiupdate.com, Rabu.
Akun milik perempuan warga Sukabumi ini juga menyertakan foto saat ia berada di dalam angkot dari Kota Sukabumi menuju bundaran Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Foto memperlihatkan kondisi dalam angkot yang sebagian besar perempuan penuh tanpa jarak.
“Tabuh genepan pas rame ramena pabrik mangkat damel min,” sambungnya.
Ia juga salah satu buruh pabrik di Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi yang tetap masuk bekerja dimasa PSBB. Menurut dia, sejumlah pos pam di sepanjang jalan dari Kota Sukabumi hingga Sukalarang saat ia melintas menggunakan angkutan umum, masih kosong belum ada petugas dan kegiatan.
BACA JUGA: Kota Sukabumi Terapkan PSBB Total di Tujuh Kecamatan, Simak Aturan Mainnya
Menanggapi hal ini, juru bicara media center gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana menegaskan efektifitas PSBB sebagai aksi pencegahan wabah corona butuh kesadaran bersama untuk disipilin. “PSBB ini tidak ada jam operasionalnya, berlangsung selama 14 hari kedepan,” jelasnya.
Aturan-aturan pembatasan jarak dan pergerakan manusia selama PSBB harus dilakukan oleh warga secara mandiri dan penuh tanggung jawab. Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono yang melakukan pemantauan PSBB di Kecamatan Cisaat dan Kadudampit yang dimulai sekira pukul 08.30 WIB menyebutkan aksi memutus mata rantai penyebaran wabah corona ini perlu saling menguatkan dan mengingatkan antar warga.
“Tinggal saling mengingatkan saja lah, ini untuk kepentingan bersama,” pungkasnya.