SUKABUMIUPDATE.com - Bencana gempa bumi yang terjadi di wilayah Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Selasa (10/3/2020) lalu, menyisakan duka yang mendalam bagi warga Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,1 tersebut menyebabkan rumah warga di wilayah tersebut rusak.
Minggu (22/3/2020), reporter sukabumiupdate.com melihat kondisi terkini warga Desa Kabandungan Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi. Ditempat ini, warga sudah bangkit dan melupakan trauma bencana.
BACA JUGA: Pengungsi di Kabandungan Kembali ke Rumah Pasca Gempa Kalapanunggal Sukabumi
Siang itu, Kandi (64 tahun), warga Kampung Jayanegara RT 01/02, Desa Kabandungan itu sedang memperbaiki atap rumahnya yang rusak. Guncangan gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,1 membuat genteng rumah Kandi berjatuhan saat itu.
Kandi sebenarnya masih was-was dengan bencana gempa itu. Namun disisi lain, dia pun sadar kalau terus menerus khawatir tak ada yang bisa dilakukannya.
BACA JUGA: Kabandungan dan Kalapanunggal Jadi Wilayah Terdampak Paling Parah Gempa Sukabumi
"Jujur saja, sekarang semacam ada perasaan was-was takut gempa itu terjadi lagi. Tapi ada daya, sekarang kami mencoba memperbaiki rumah yang kemarin gentingnya sempat berjatuhan," tutur Kandi kepada sukabumiupdate.com.
Kandi bekerja meperbaiki rumah tidak seorang diri tapi dibantu warga lainnya. Beberapa warga terlihat bahu membahu memperbaiki rumah secara bergelirian. Ada yang bertugas di atap untuk memasang genteng, ada pula yang membantu memberikan genteng dari bawah. Sementara para ibu-ibu, menyediakan kopi dan camilan ringan lainnya.
BACA JUGA: Cerita Warga Kalapanunggal Sukabumi, Berhamburan Diguncang Dua Kali Gempa
"Kemarin sempat mengungsi di posko, tapi sekarang alhamdulillah semua sudah mulai kembali lagi ke rumah masing-masing," tambah Kandi.
Tak jauh dari tempat Kandi memperbaiki rumah, nampak seorang anak yang sedang asyik bermain layangan. Dia adalah Diki, yang juga sempat trauam akibat gempa berkekuatan 5,1 magnitudo itu.
"Pas kemarin itu memang sempat tidak bermain karena masih trauma akibat gempa bumi. Tapi sekarang alhamdulillah sudah bisa bermain lagi dengan teman-teman yang lain," ucap Diki.