SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sebanyak 465 bangunan yang rusak akibat gempa yang terjadi pada Selasa (10/3/2020) sore. Adapun jumlah kerugian akibat bencana tersebut ditaksir mencapai Rp 578 juta.
BACA JUGA: DPU: Alat Berat Siaga di Lokasi Gempa Kalapanunggal Sukabumi Sampai Kondusif
Data tersebut hasil rekap hingga Rabu (11/3/2020) pukul 16.28 WIB. Dari data tersebut pula, tercatat sebanyak 1032 jiwa dari 547 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak gempa.
Bangunan yang rusak tersebar di enam kecamatan yaitu Kabandungan, Kalapanunggal, Parakansalak, Cidahu, Cikidang hingga Warungkiara. Kerusakan terbanyak terjadi di Kecamatan Kalapanunggal dan Kabandungan.
BACA JUGA: Pemkab Sukabumi Siapkan Alat Berat di Lokasi Terdampak Gempa Kalapanunggal Sukabumi
465 bangunan terbagi menjadi 60 rumah rusak berat, 150 rusak sedang, dan 255 rusak ringan. Selain itu, terdapat 19 bangunan lain yang rusak seperti musala dan sekolah.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyebut, saat ini Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menyediakan posko pengungsian. Selain itu, Pemkab Sukabumi berencana membangun hunian sementara (Huntara).
BACA JUGA: Tinjau Dampak Gempa Kalapanunggal Sukabumi, Wabup: Semoga Korban Diberi Rezeki
"Nanti kita coba bikin hunian sementara, namun mencari lokasi yang memungkinkan. Sementara waktu bisa di posko ataupun pindah ke keluarga terdekat," ujar Marwan saat meninjau lokasi bencana gempa di Kecamatan Kabandungan dan Kecamatan Kalapanunggal.
Pemkab, kata Marwan, akan berupaya menyesuaikan anggaran untuk membantu warga terdampak.
Sementara itu untuk sekolah yang rusak sebagai langkah antisipasi akan dibangun tenda dari batalyon. Sehingga, siswa dapat terus belajar. "Hari ini diliburkan, nanti akan meminta tenda untuk mereka belajar," terangnya.