SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah video dugaan penculikan yang dilakukan oleh salah seorang perempuan tersebar di media sosial hingga WhatsApp Group (Wag). Dalam video tersebut, terlihat perempuan berbaju putih yang belum diketahui identitasnya itu tengah ditanyai oleh warga. Kendati dicecer pertanyaan, perempuan itu nampak santai sambil menghisap sebatang rokok.
Ketika ditelesuri, video tersebut terjadi di kantor Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Dan perempuan tersebut diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
BACA JUGA: Bawa Surat Dinsos, Keluarga Jemput Pria Bergitar Dituduh Culik Anak di Nyalindung Sukabumi
Menanggapi hal tersebut, PS Paur Subbag Humas Polres Sukabumi Kota, Bripka Solehudin mengatakan, informasi penculikan yang telah beradar luas tersebut tidak benar. Soleh menyebut, perempuan yang ada dalam video itu merupakan diduga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB di kantor Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh. Anggota Polsek Gunungguruh mengamankan seorang perempuan yang diduga ODGJ. Ramai info di sekitar warga yang bersangkutan adalah pelaku penculikan," ucap Soleh kepada sukabumiupdate.com, Selasa (25/2/2020).
BACA JUGA: Pria di Parungkuda Sukabumi Dituding Culik Anak, Polisi: Diduga Gangguan Jiwa
Soleh menuturkan, peristiwa yang viral di media sosial tersebut bermula saat perempuan itu tengah berkeliaran di sekitar Jalan Pelabuhan II. kemudian, warga di sekitar lokasi mengamankan perempuan tersebut karena ada yang menyebutnya sebagai penculik.
"Saat diamankan tidak ditemukan identitas, dan warga juga tidak mengenali orang tersebut. Tiba-tiba isu berkembang liar menyebut yang bersangkutan sebagai pelaku penculikan. Sementara informasi dari Kapolsek Gunungguruh, bila memang yang bersangkutan terlibat penculikan yang jadi pertanyaan, korban penculikannya siapa?," tanya Soleh.
BACA JUGA: Diduga Culik Anak, Pria Tak Dikenal Ditangkap Warga Parungkuda Sukabumi
Soleh mengungkapkan, saat ini perempuan tersebut dibawa ke Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi untuk dicek statusnya. "Kita cek apakah dia terdata sebagai ODGJ atau gelandangan, jadi narasi berisi informasi penculikan itu tidak benar alias hoaks," tukas Soleh.