SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah langsung merespon ketika ada satu keluarga yang selama tujuh tahun menghuni sebuah saung di tengah pekebunan di Kampung Cilawang, Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Saung yang berada di pinggir Sungai Cikarang ini dihuni Endang Setiawan (43 tahun) bersama istri dan kedua anaknya.
Camat Ciracap, Deden Sumpena, menjelaskan bahwa secara administrasi kependudukan, Endang masih memegang KTP Desa Tegalega, Kecamatan Lengkong, untuk itu pihaknya bersama Kepala Desa Ciracap akan mengupayakan agar Endang pindah alamat ke Kecamatan Ciracap.
Demikian juga dengan istri Endang, akan diupayakan pindah alamat karena masih tercatat sebagai warga Desa Gunungsunging, Kecamatan Surade.
BACA JUGA: Balada Keluarga Endang, Makan Rebus Pepaya Huni Saung Tengah Kebun di Ciracap Sukabumi
"Mereka tinggal di kebun tersebut tidak lapor RT dan RW. Kami akan segera diurus administrasi kependudukan, untuk pindah ke Kecamatan Ciracap," paparnya.
Selain memindahkan alamat, Pemerintah Desa (Pemdes) Ciracap juga akan membantu memenuhi kebutuhan sembako keluarga tersebut. Dan yang lebih penting merelokasi keluarga Endang ke tempat yang lebih layak.
BACA JUGA: Keluarga Penghuni Bekas Saung di Tegalbuleud Sukabumi Diberi Sembako dan Pakaian
"Sementara mau dicarikan dulu rumah kontrakan oleh pak Kades Ciracap, sambil menunggu proses selanjutnya," jelasnya.
Deden menjelaskan, awal mula keluarga ini tinggal di rumah tersebut karena istri Endang tidak mau tinggal bersama mertuanya di Kampung Bonceret, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap karena berbagai alasan. "Istri yang bersangkutan, tidak mau tinggal bersama mertua," tegas Deden.
BACA JUGA: Delapan Tahun, Bapak Tua dan Anak Putus Sekolah Huni Saung Butut di Sagaranten Sukabumi
Sebelumnya, Endang beserta istri dan kedua anaknya tinggal di saung dan bekerja sebagai buruh tani. Saung dari bambu dan kayu serta beratapkan duan kelapa kering itu dibangun Endang dengan seizin pemilik kebun. Setiap hari Endang mengurus seluas 7 hektar kebun dengan upah Rp 500 ribu per minggu. Namun upah itu mesti dibagi-bagi terlebih Endang terlilit hutang.
Hidup sebagai orang tak mampu membuat Endang dan istri serta anaknya terpaksa makan rebus pepaya muda karena tidak mampu beli beras.
Endang pun kini sedang memikirkan anaknya yang kini berusia 6 tahun dan harus sekolah. Sudah pasti, biaya hidup keluarga itu akan bertambah.